ilustrasi. ist 
BANDAR LAMPUNG- Eko Wahyu Saputra, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kelurahan Suka Makmur, Kecamatan Penawar Aji, Kabupaten Tulangbawang, akan dipulangkan dari tempat kerjanya di Taiwan.
Kondisi Eko yang saat ini masih terbaring di rumah sakit dan tak memungkinkan jadi alasan pihak rumah sakit dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk memperkenankan Eko pulang ke daerahnya.
Kepala BP3TKI Lampung, Mangiring Hasoloan Sinaga, mengatakan, pihaknya akan terus melihat perkembangan Eko. Pihaknya berkoordinasi pada Kantor Dagang Indonesia (KDI) di Taipei, dan mendorong PT Pandu Abdi Pertiwi, Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), untuk tetap bertanggungjawab dalam biaya pengobatan Eko.
"Selama ini upaya pemulangan Eko masih terkendala medis hingga kini belum bisa dipulangkan. Tapi kita sudah dapat informasi Biro Penyalur Tenaga Kerja Swasta (BPTKS), bahwa dalam minggu-minggu ini Eko dipulangkan ke daerahnya dengan didampingi tiga dokter rumah sakit," ujarnya, Selasa (24/10).
Dalam proses pemulangannya, pihak BP3TKI Lampung akan berkoordinasi pada BNP2TKI dan perwakilan KDI dengan menembuskan surat kepada penanganan-penanganan kasus di Jakarta.
"Kita akan mendorong dan negara harus memfasilitasi untuk memulangkan Eko. Semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi. Menjemputnya nanti dari BNP2TKI akan memberitahu ke kita, barulah kita akan siap jemput Eko. Setelah sampai di Indonesia juga tetap akan kita pantau hak-hak dan tanggung jawab beberapa pihak," katanya.
Dia menjelaskan, keberangkatan Eko ke luar negeri telah sesuai dengan prosedur dan  melalui PT yang jelas dan mealui mekanisme B to B dari BPTKS  atau Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Dan tes kesehatan pun, Eko pada kondisi sehat.
Untuk diketahui, Eko Wahyu Saputra berangkat ke Taiwan 26 April 2017 dan bekerja di perusahaan jasa penyalur. Eko dinyatakan dokter terkena serangan virus otak pada 9 Juni 2017 hingga koma.
Dia juga mengimbau agar seluruh masyarakat Lampung yang bekerja ke luar negeri perlu menyiapkan segalanya dengan matang. Mulai dari keterampilan bahasa, keahlian, prosedur benar, perusahaan jelas, terdaftar di kabupaten/kota asal, dan mengikiuti pembekalan.
Ayah, Eko Wahyu Saputra, Suyitno meminta agar anaknya segera dipulangkan bagaimanapun kondisinya. "Berharap Eko bisa dipulangkan secepatnya, kami telah ikhlas bagaimanapun kondisi Eko setelah sampai di rumah nanti," katanya melalui sambungan telepon seluler.
Dia mengatakan, ibu Eko yang juga bekerja di Taiwan sebagai pekerja rumah tangga (prt) akan ikut mengantar anaknya dengan memutus kontrak pada perusahaan. "Iya, ibunya akan ikut pulang, walau memang kontraknya masih ada sampai Februari 2018. Tapi dia akan memutus kontrak itu," tuturnya. (tm)

Post A Comment: