Egi Maulana Vikri. foto ist 

Jakarta- Memiliki bakat yang luas biasa dan bermain apik di setiap pertandingan, pemain timnas U16 Egy Maulana Vikri saat ini telah mulai dikenal di dunia Internasional. 
Nama Egy Maulana Vikri rupanya tak cuma berkibar di Tanah Air. Andalan tim nasional Indonesia U-19 tersebut terpilih menjadi salah satu dari 60 pemain muda terbaik di dunia.
Media massa Inggris, Guardian memasukkan nama Egy dengan banyak alasan. Kemampuannya dalam bermain, serta ketajamannya mencetak gol menjadi alasan utama.
"Mengakhiri Piala AFF U-18 2017 sebagai top scorer, dengan koleksi delapan gol dan menjadi pemain paling dicintai di negara," tulis jurnalis Guardian, John Duerden.
"Penampilannya membuat dia dipanggil dengan nama 'Egy Messi' dan dribelnya, lari, dan penguasaan bola benar-benar impresif. Pemilik nomor 10 itu mendapat penghargaan di Toulon Tournament," imbuhnya.
Uniknya lagi, dari 60 nama pemain muda terbaik di dunia saat ini, cuma Egy yang belum memiliki klub. Wajar saja, karena dia hingga saat ini masih terdaftar sebagai pemain binaan  Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Ragunan.
Pengakuan ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Egy. Karena dia disandingkan dengan pemain muda asal Brasil, Vinicius Junior yang beberapa waktu lalu menandatangani kontrak dengan Real Madrid.
 Kilau gemilang pesepakbola muda potensial, Egy Maulana Vikri kian mendapatkan tempat di hati publik Tanah Air. Sejumlah pemberitaan tentang performa apiknya kerap muncul usai gelaran Piala AFF U-18 di Myanmar belum lama ini.
Namun, rupanya bukan cuma publik Indonesia yang menyoroti penampilan pria kelahiran Medan, Sumatera Utara ini. Analisa cukup dalam soal kebintangan Egy juga muncul dari situs olahraga ternama, FOX Sports Asia.
Menurut pengamatan mereka, sosok Egy akan menjelma jadi harapan besar masa depan sepakbola Indonesia. Dari serangkaian kegagalan Skuat Garuda di semua level usia, justru performa Egy yang menyimpan potensi besar.
Dalam tulisan pengamat sepakbola Asia, Gabriel Tan, jika Egy mampu menjaga konsistensi penampilannya, bukan tidak mungkin kemampuannya akan melampaui sang senior, Evan Dimas.
Sama-sama mencuat dari tangan dingin Indra Sjafri di timnas U-19, kiprah Egy pun kerap disandingkan layaknya Evan Dimas yang pernah melakoni trial ke mancanegara, demi mengembangkan kiprah profesionalnya.
Bukan hanya itu, yang paling menarik tak lain adalah ulasan Gabriel Tan yang menyebut Egy harus meniru jejak bintang muda Thailand, Chanathip Songkrasin.
Chanathip yang kini sukses merumput di pentas J1-League Jepang itu menapaki karier "matang" pada usia 23 tahun berkat tempaan di dalam negeri bersama Muangthong United dan bukan memilih bersaing di klub luar negeri. (viva.co/p1) 

Post A Comment: