Polisi pasang polis line di jembatan gantung yang ambrol di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Minggu (12/11). foto agus Pikiran Lampung
Tanggamus-Jembatan gantung penghubung Pekon Banjarnegoro Kecamatan Wonosobo dengan Pekon Kanoman Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, ambrol sekitar 3 meter dan memakan korban, satu orang pelajar dinyatakan hilang, Minggu (12/11/2017). 

Kejadian naas itu bermula ketika Danang (16) pelajar asal Pekon Sedayu Kecamatan Semaka, bersama temanya M. Ridho Pebrian (16) pelajar asal Pekon Banjar negoro Kecamatan Wonosobo pulang dari menonton konser di Kabupaten Pringsewu dengan berboncengan mengendarai sepeda motor sekira pukul 03.00 WIB. 

Diduga karena lampu motor mereka tidak menyala, dan tidak mengetahui kalau jembatan gantung itu ambrol, sehingga kedua pelajar tersebut terperosok dan tercebur ke sungai Way Semaka yang akan mereka lintasi. Karena tidak bisa berenang Danang pun hanyut terbawa arus Way Semaka hingga hari ini belum diketemukan. Sementara rekanya M. Ridho Pebrian berhasil menyelamatkan diri setelah berhasil berenang mencapai ketepian sungai. 


Menurut Kapolsek Wonosobo Iptu. Andre Try Putra menerangkan, kala itu dua pelajar tersebut menyeberangi jembatan gantung tua menggunakan sepeda motor Honda BeAT. Kabarnya mereka baru saja pulang dari menonton konser di Kabupaten Pringsewu. Namun karena lampu utama sepeda motor yang mereka tunggangi tak menyala, mereka tak melihat bahwa papan kayu yang berada di tengah badan jembatan gantung ambrol. 
“Danang dan Ridho tak hanya berdua, melainkan bersama lima teman lainnya. Mereka konvoi menyeberangi jembatan yang sama tadi malam,” ujar Andre, mendampingi Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili.
Kapolsek menerangkan, Danang dan Ridho berada di urutan paling depan, karena lampu motor mereka rusak. Sedangkan empat teman mereka di urutan belakang. Mereka menyoroti Danang dan Ridho yang di depan pakai lampu motor mereka. Tapi rupanya kedua pelajar tersebut tetap tidak melihat kalau papan di tengah jembatan ambrol dan membentuk lubang tiga meter. Akhirnya mereka berdua tercebur ke sungai.
“Mengetahui dua temannya tercebur bersama sepeda motornya yang berwarna putih itu ke sungai, lima temanya, yaitu Reza, Yoga, Aldi Saputra, Bayu, dan Rapi langsung kocar-kacir meminta bantuan warga sekitar yang dekat dengan lokasi kejadian. Ridho berhasil berenang dan menjangkau tepi sungai. Sedangkan Danang terseret arus sungai dan sampai sekarang belum ditemukan,” beber kapolsek.
Peristiwa ambrolnya papan jembatan yang terbuat dari kayu tersebut, lanjut Andre, tidak ada yang mengetahuinya, tapi diduga terjadi pada malam hari itu juga. 
"Setelah menerima informasi dengan adanya kejadian tersebut, petugas bersama warga sekitar melakukan upaya pencarian terhadap Danang yang dikabarkan hanyut terbawa arus sungai. Belum diketahui secara pasti penyebab ambrolnya jembatan tersebut," ungkapnya. 
Selain kepolisian dan masyarakat sekitar, lanjut kapolsek, pencarian Danang pada siang itu juga dibantu oleh BASARNAS Lampung serta BPBD Tanggamus. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan menyisir ke hilir sungai yang diketahui merupakan salah satu sungai terbesar di Kabupaten Tanggamus. 
“Mohon doanya ya, agar (korban) segera diketemukan,” harap kapolsek.
Terpisah, saat dimintai keterangan, M. Ridho Pebrian, teman korban, menceritakan, saat terperosok dirinya sempat menarik tangan Danang tetapi karna arus sungai cukup kuat ahirnya tangan rekanya itupun terlepas.
“Saat saya berenang menepi, tangan Danang sudah saya pegang dan saya tarik ke tepi. Sayangnya pegangan dia terlepas dari tangan saya,” ungkap M.Ridho saat ditemui dirumahnya. (Agus).

Post A Comment: