Gubernur Lampung. M.Ridho Ficardo dan keluarga. foto ist |
Pesawaran – Pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung baru
akan digelar tahun 2018 mendatang, namun aroma kampanye hitam mulai terasa.
Salah satu yang yang terpapar dan terkena dampak dari kampanye hitam tersebut yakni sang petahana M.
Ridho Ficardo. Hal ini dimungkinkan karena elelabilitas dan popularitas Ridho saat ini paling tertinggi versi berbagai lembaga survey. Dan Diprediksi sulit ditandingi oleh calon lain.
Gubernur Lampung tersebut semakin dipojokkan oleh
beberapa oknum terkait dugaan yang beraroma asmara. Setelah sebelumnya ada
sekelompok mahasiswa yang mengenakan topeng Ridho dan Sinta. Kini kembali hal
itu terjadi di Kabupaten Pesawaran.
Sebagai mana yang bredar di media sosial (Medsos) rombongan
pasukan menggunakan topeng sebarkan selebaran berisi Skandal Gubernur Lampung
M.Ridho Fichardo bersama Sinta Melyati di seputaran komplek perkantoran
Kabupaten Pesawaran, Selasa (14/11) kemarin. Anehnya, sama seperti kejadian
sebelum ini, perbuatan yang masuk ranah kampanye hitam itu seperti luput dari
pengamatan pihak yang berwajib. Baik Bawaslu mau kepolisian.
Dari pantauan awak media, sekitar empat orang
laki-laki yang menggunakan topeng turun dari sebuah kendaraan roda empat dengan
nomor polisi B 8 399 BS dan langsung membagikan selebaran tentang dugaan
perbuatan Ridho Ficardo dan Sinta Melayati kepada warga yang ada di lokasi
kantor Disdukcapil Kabupaten Pesawaran. Aksi keempatnya terhenti saat beberapa
awak media berusaha mengambil foto orang yang membagikan selebaran itu.
Akibat pembagian selebaran itu, suasana di depan kantor
Disdukcapil menjadi ramai, dan ratusan warga terlihat sibuk membaca selebaran
yang terkesan menyudutkan orang nomor satu di Provinsi Lampung tersebut.
Diwawancarai terkait pembagian selebaran tersebut, salah
satu warga yang sedang mengurus administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil
Pesawaran, Munarsih mengaku terkejut dengan adanya selebaran itu dan menanyakan
kebenarannya.
"Kaget mas, kok orang pake topeng bagi-bagi
selebaran masalah skandal Gubernur Lampung, beneran enggak ya isi selebarannya
mas? Masak iya gubernur kita seperti itu," jelas dia.
Beberapa warga lainya yang sempat diminta komentarnya
terkait hal itu menyayangkan hal ini. “Ini namanya fitnah, kalau ga
benar,”jelasnya Sigit warga lainnya. Menurutnya, hal itu semestinya tidak boleh
dilakukan, karena menyangkut aib seseorang. “Apa lagi ini belum tentu
sumbernnya. Kalau sumbernya benar kenapa mereka harus pakai topeng segala,”pungkas
Sigit. Sementara Ketua DPC partai Demokrat Kabupaten Pesawaran Zamzami saat
mintai tanggapan terkait hal tersebut mengaku belum bisa memberikan tanggapan
sebab sedang ada urusan di Bandar Lampung. (tm/p1)
Post A Comment: