Ilustrasi. foto ist 
BANDARLAMPUNG-Berada di sektor padi palawija, ubi kayu seperti singkong sejauh ini masih menjadi salah satu Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) unggulan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Lampung dengan mencapai skor 3,2748, tepat dibawah padi sawah yang memiliki skor 7,7815.

Penentuan bobot tersebut merupakan hasil dari penelitian KPJU unggulan UMKM oelh PT Prima Kelola Institut Pertanian Bogor (IPB) yang bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung.

Ketua Tim Peneliti PT Prima Kelola IPB, Machfud menerangkan, penelitian KPJU unggulan UMKM yang dilaksanakan tiap lima tahun sekali ini bertujuan untuk mengetahui produk unggulan yang dimiliki oleh daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi untuk dikembangkan guna mendukung pembangunan ekonomi daerah, penciptaan dan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan daya saing produk.

Di samping itu, lanjut Machfud, KPJU juga digujnakan sebagai sarana koreksi bagi pemerintah daerah untuk menciptakan kreatifitas produk yang memiliki potensi dikembangkan sebagai produk unggulan di masa mandatang.

"KPJU unggulan yang teridentifikasi ini harus menjadi pendorong untuk pembangunan ekonomi, karena kita fokusnya di UMKM, maka dalam penetapan tak hanya berhenti di identifikasi saja, tetapi diikuti dengan program pengembangannya melalui pembinaan pelaku UMKM. kami menetapkan KPJU unggulan di Lmapung adalah singkong tetapi jangan sampai berhenti hanya menghasilkan singkong itu yang kita sebut dengan pembinaan pengembangan menurut sistem rantai nilainya," ujar Machfud saat diwawancarai usai mengisi rapat penelitian KPJU Unggulan UMKM, di Ruang Sungkai Balai Keratun, Senin (27/11). 

Ia berpesan kepada seeluruh pelaku usaha untuk tak bosan menciptakan suatu inovasi yang dapat dikembangkan dari komoditas ubi kayu. Menurutnya, begitu banyak jenis produk yang dihasilkan dari ubi kayu keperti sirop singkong yang dapat digunakan sebagai bahan makanan. 

"Misalnya singkong kan hanya terbatas dijual untuk tepung tapioka, tetapi sekarang bisa di tingkat petani melalui kelembagaan usaha desa bisa diolah, petani bisa menghasilkan sirop dari singkong untuk bahan makanan," ucapnya.

Dalam meneliti, pihaknya merapkan berbagai metode partisipatif dengan melibatkan banyak pemangku pekentingan mulai dari pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perbankan, hingga pelaku usaha sendiri

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono berharap, apa yang telah dihasilkan dari penelitian KPJU unggulan UMKM bisa cepat ditangkap oleh masing-masing kepala daerah untuk dikembangkan.

"UMKM begitu penting untuk menyerap lapangan kerja, kalau menurt data itu diatas 95 persen serapan tenaga kerja di sektor itu dan peranan ekonomi daerah sangat nyata disektor ini karena Gubernur mendorong sektor UMKM menjadi perbaikan penting, pertama untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan produktifitas ekonomi," kata Sutono.

Komitmen pemerintah daerah juga dinilai sangat penting untuk mensejahterakan rakyatnya melalui kelembagaan masyarakat sepertu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan koperasi. (rik/wan)

Post A Comment: