foto ilustrasi
Bandarlampung -Saat ini gas elpiji ukuran 3 kilogram terus mengalami kelangkaan. Khususnya di wilayah Kota Bandarlampung dan Lampung Selatan.

Menanggapi ini, Sales Executive LPG Rayon III Lampung Widhi Permana mengatakan, gas elpiji ukuran tiga (3) kilogram langka bukan disebabkan pengurangan pasokan dari pusat, akan tetapi Kelangkaan gas tersebut diakibatkan masih banyak industri yang menggunakan gas ukuran melon tersebut.

"Tidak ada pengurangan supply di Bandar Lampung, kami sarankan warga membeli langsung di pangkalan resmi dengan harga Rp16.500 yang sesuai HET," ujarnya saat dihubungi,  Kamis (23/11).

Dia menambahkan, dikarenakan banyaknya perusahaan industri dan rumah makan yang memakai gas tiga kilogram mengakibat pemakaian tidak sesuai sasaran, gas bersubsidi dari pemerintah tidak sampai ke rumah-rumah warga yang kurang mampu atau prasejahtra, kota pemerintah sendiri menyupply rata-rata 32.500 tabung/hari yang dipasok ke 537 pangkalan resmi.

"Jangan pakai LPG 3 kg yang menjadi hak masyarakat miskin, itu yang perlu diberitakan. Warga mampu harusnya pakai LPG non subsidi, ada berbagai ukuran salah satunya Bright Gas 5,5 kg," tambahnya.

Widhi mengimbau, kepada seluruh pengusaha rumah makan di Lampung agar tidak menggunakan gas 3 kg sebagai sarana usaha. Karena barang kebutuhan bersubsidi tersebut merupakan hak warga miskin, gas 3 kg ini barang subsidi sifatnya terbatas dan dibatasi. Selain itu perlu tindakan dari pemda selaku pemegang ijin rumah makan atau industri lain untuk mengevaluasi perijinan usahanya apabila mereka ditemukan masih menggunakan gas bersubsidi tersebut.

Dilain pihak, Khairul warga Tanjungkarang Timur keluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg), lantaran gas ukuran itu di pasaran mendadak sulit dicari, bahkan walaupun ada harus rebutan meski harganya relatif lebih mahal, dan hampir semua warung dan toko yang biasanya menjual gas elpiji 3 kg hilang dari peredaran.

“Wah, saya nyari gas elpiji susah betul mas, di warung yang biasa saya beli enggak ada, beberapa warung terdekat juga enggak ada, katanya habis,”kata Khairul, warga kelurahan Kebon Jeruk, TKT.

Khairul menambahkan, walaupun harga gas 3 kg melambung tinggi tetap kami beli karena sangat dibutuhkan, yang biasanya Rp20 ribu sekarang naik hingga mencapai Rp25 ribu per tabungnya. (den/wan)

Post A Comment: