GUNUNGSUGIH– Tak hanya budayakan salawat di kalangan umat muslim, Bupati Lampung Tengah Dr. Ir. Mustafa mencoba membudayakan salat duha berjamaah. Ini untuk menciptakan lingkungan yang agamis.
Salat duha sudah dilakukan beberapa kali melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai pemuda rohis, ASN dan masyarakat umum. Kamis (14/12), Mustafa kembali salat duha di Gedung Sesat Nuwo Balak.
Salat duha diikuti ratusan peserta yang hendak beribadah ziarah dari berbagai lintas agama. Sebelum berangkat, para peserta beragama Islam terlebih dahulu salat duha untuk kelancaran urusan dan berdoa untuk keselamatan jiwa.
Bupati Mustafa menyatakan pemupukan nilai spiritual perlu dilakukan secara berlanjut di lingkungan masyarakat. Ini menjadi pondasi dalam menciptakan karakter, kematangan jiwa dan keyakinan pada masyarakat.
“Majelis salawat telah dibentuk dan dilaksanakan, majelis tahfiz quran anak-anak penghafal Al-quran, dan kini saya ingin budayakan salat duha berjemaah. Insya Allah, salat duha semua urusan akan dimudahkan Allah,” ungkapnya seperti dikutip dari Ruangmustafa.com.
Menurutnya, salat duha berjemaah untuk mendoakan kebaikan/keselamatan umat muslim dan kemajuan Lampung Tengah yang lebih baik. Karena kebiasaan salat duha secara tak langsung akan menentramkan jiwa dan fikiran menjalani kehidupan sehari-hari.
Sementara Kabid Bidang Keagamaan Kesra Ahmd Aripin S. Sos menerangkan ziarah lintas agama diikuti 609 jemaah yang terdiri dari Agama islam, Hindu dan Kristen dengan Rincian 489 muslim 60 Hindu dan kristen 60 orang.
“Wisata rohani berlangsung selama 7 hari. Keberangkatan wisata rohani ini diharapkan bisa menambah keimanan. Selain itu juga diharapkan dapat menambahkan wawasan serta mengenal lebih dekat jejak perjalanan agama masing-masing di Indonesia,” tandasnya. (*)

Post A Comment: