Ribuan massa yang terdiri dari berbagai ormas Islam di Lampung menggelar aksi damai di Bunderan Gajah Bandar Lampung, Selasa ( 12/12). Aksi ini untuk menuntut dicabutnya pemindagan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Kota Suci Terusalem. foto tim Pikiran Lampung
BANDARLAMPUNG- Pemin dahan ibu kota negara zionis Israel dari Tel Aviv ke kota suci Yerusalem terus mendapat penolakan dari berbagai belahan dunia. Termasuk di Provinsi Lampung.

Di Bandar Lampung, walaupun di bawah guyuran hujan, namun ribuan massa terus bersemangat  meneriakan Allahuakbar dengan lantang dan mengecam pernyataan Donald Trump yang menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pantauan awak media, masa mulai bergerak usai salat ashar berjamaah. Kemudian melakukan long march dari Masjid Taqwa Bandar Lampung bergerak menyusuri Jalan Raden Intan menuju bundaran Tugu Adipura, Selasa  (12/12).

Aksi Damai Bela Palestina, tersebut terdiri ribuan umat muslim dari berbagai ormas Islam yang ada di Lampung. Seperti KNRP, AVI, GNPF Ulama Lampung, Paham  Lampung, Hidayatullah, IIBF Lampung, FKAR, Dewan Dakwah, FPI Lampung, ODOJ Lampung, FSLDK Puskomda Lampung. Kemudian juga ada Komunitas Alumni 212 Lampung, Gamish, IMM, MIUMI, BKSPPI, FKPP, Al Irsyad  Al Islamiyyah, GPII, Khoiru Ummah, Al Khairiyah, KBPII, BKPRMI, KAMMI, FORKAPMI, MPI, KPGJL, Fosar, Fornusa, Lampung, GMI, RQN Lampung, IKADI, BKMT, DMI, FKUB, MA Qordhova, PETA, Niqob Squat Lampung, dan masih banyak elemen lainnya.
Relawan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) M.Imam Rico mengatakan, aksi damai yang digelar dari jam 16:00 WIB hingga pukul 18:00 wib, tersebut dihadiri KNRP Pusat, KNRP Lampung, Anggota DPRD dan tokoh-tokoh Lampung maupun ormas.  Aksi damai tersebut berjalan khikmat meskipun dengan kondisi hujan.
" Ya kita bukan demo tetapi aksi damai, aksi damai tersebut di hadiri 80 ormas, sekita 5000 peserta, dari masjid Taqwa hingga bundaran Adipura," kata Imam saat di hubungi Haluan lampung Via telepon, Selasa (12/12).

Imam menuturkan Aksi damai untuk mendesak pernyataan Amerika atas pemindahan Ibu Kota Tel Aviv ke Yarusalem agar secepatnya dicabut, dan membantu penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang dilanda musim dingin.
" Satu tujuannya agar Donal Trump mencabut pernyataannya terkait pemindahan Ibukota Israel Ke Yarusalem, yang kedua membantu penggalangan dana untuk rakyat palestina yang sedang di landa musim dingin," ungkapnya.

Dia berharap agar polemik tersebut cepat mereda dan perdamaian di Palestina bisa secepatnya terwujud.
Sementara itu, ratusan massa yang merupakan elemen pemuda dari Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor, HMI, PMII, Pencak silat Pagar Nusa, Ponpes Al Muharidjah dan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Cabang Tulangbawang juga menggelar ujuk rasa mengecam pengakuan Presiden Donald Trump terhadap Yerussalem sebagai Ibukota Israel.
Demo dilakukan di Gedung DPRD Tulangbawang, Selasa (12/12) siang tersebut dengan aksi membakar bendera Amerika Serikat dan Poster Presiden Amerika Donlad Trump.
Koordinator aksi Gus Luxi Lukman, mengatakan adanya pengingkaran kedaulatan Palestina yang dilakukan oleh Donald Trump adalah pelanggaran HAM dan keputusan PBB.

Melihat dan mengamati dinamika perpolitikan internasional, terutama sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerussalem, para pengunjukrasa menilai ada pergolakan.
"Hal ini berpotensi meluasnya pelanggaran terhadap Prinsip Hukum Humaniter sebagaimana diatur dalam Protokol Tambahan I Tahun 1977 Pasal 53 menentukan perlindungan bagi objek-objek budaya dan tempat pemujaan," katanya.
Dia juga mengatakan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB atas Yerussalem No. 252 tanggal 21 Mei 1968 hingga Resolusi DK PBB No. 2334 tanggal 23 Desember 2016 menegaskan bahwa DK tidak akan mengakui perubahan apapun atas garis batas yang ditetapkan sebelum perang 1967.
Demikian halnya, Resolusi Majelis Umum PBB No. 2253 tanggal 4 Juli 1967 hingga Resolusi No. 71 tanggal 23 Desember 2016 yang pada pokoknya menegaskan perlindungan Yerussalem terhadap okupasi Israel. (den/lps/wan)

Post A Comment: