gambar ilustrasi alat berat di tempat pembuangan sampah. foto ist 
Tanggamus -Saat ini, melalui satuan kerja terkait Pemkab Tanggamus terus melakukan peningkatan di bidang pengelolaan sampah. Namun, untuk pembelian alat berat yang diperuntukan bagi tempat pembuangan akhir (TPA), Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Tanggamus mengaku tidak memiliki cukup dana.

Hal ini mengingat  keadaan masih tidak memungkinkan. Dikarenakan pembagian dana ke arah pos yang sangat diutamakan. Ahmad Yani Halim, Sekretaris DPKP Kabupaten Tanggamus, mengatakan sudah seharusnya TPA Kalimiring memiliki alat berat sendiri berupa buldozer dan eksavator.

Terlebih TPA Kalimiring digadang-gadang menjadi TPA dengan sistem Sanitary Renville.

“Untuk mendukung TPA Sanitary Renville memang kedua alat berat itu harus ada, selama ini untuk buldozer kita selalu pinjam jika ingin meratakan tumpukan sampah,” ujar Ahmad Yani mendampingi Kepala DPKP Tanggamus Mulkifli Novem, Selasa (6/3/2018).

“Karena menurut Yani, pembeliaan kedua alat berat itu mencapai miliaran rupiah. Dengan harga yang cukup fantastis tersebut, berat bagi daerah untuk membelinya,” katanya.

“Dua kali kita sudah ajukan ke pusat, terhitung sejak zaman pak Bambang dan pak Samsul Hadi, namun ternyata usulan kita belum terealisasi. Harga alat berat itu mahal, satu unitnya saja miliaran rupiah, Pemda tidak ada dana sebesar itu,” terangnya lagi.

Diterangkan Yani, bahwa sampah yang masuk TPA Sanitary Renville adalah sampah yang sudah tidak dapat didaur ulang lagi. Sebab sudah dipilah-pilah sebelumnya.

“Sekarangkan sudah ada beberapa pekon yang menerapkan bank sampah, sehingga sampah-sampah bernilai ekonomis dipilah, jadi sampah di TPA itu sudah jadi kompos,” jelasnya.

Untuk diketahui pembangunan Sanitary Renville di TPA Kalimiring, Kecamatan Kotaagung Barat, Tanggamus, sudah selesai dilakukan akhir 2017 lalu.

Sarana ini sepenuhnya bantuan pusat dengan anggaran sebesar Rp13 miliar, sedangkan daerah menyediakan lahan berikut alat berat dan dana Rp750 juta untuk pengolahan sampah nantinya.

Namun, kendati sudah selesai dibangun dan pengelolaan sudah diserahkan ke Pemkab, alat berat untuk operasional tak kunjung tersedia, hal ini karena keterbatasan anggaran Pemkab Tanggamus.(tm/gus)

Post A Comment: