Tim Panwascam Kasui way Kanan saat menunjukan kadeleder dan barang laijnya yang diduga dibagikan oelh tim cagub tertentu. foto ist |
Sebab, banyak ditemukan indikasi tim pemenangan cagub dan cawagub yang bermain politik uang. Ataupun diduga memberikan sesuatu dan janji lainya.
Hal yang sama juga ditemukan pada tim pemenangan pasangan calon gubernur – wakil gubernur nomor urut tiga (3) yang diindikasi kembali intens membagikan sembako, tupperware dan kalender bergambar Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim (Arinal-Nunik). Hal ini terjadi saat pengajian di kampung Gelombang Panjang, Kasui, Way Kanan untuk menarik simpati masyarakat Way Kanan saat pilgub 27 Juni 2018.
Meski pembagian sembako semakin gencar, namun sebagian masyarakat menolak untuk menerima pemberian tersebut. Karena secara tidak langsung, melalui pemberian itu mengajarkan masyarakat untuk mengamini berpolitik uang.
foto ist |
Selain itu, cara – cara seperti itu, ia berpendapat akan menciderai proses berdemokrasi di Lampung.
”Saya pikir proses berdemokrasi di Lampung sangat cukup baik. Kemudian, atas ulah ambisi atau kecurangan ini, proses demokrasi pilgub dinodai oleh tangan kotor yang dilakukan oleh oknum dengan cara tersebut,” ungkapnya.
“Saya juga mengimbau untuk tim paslon nomor urut 1, Ridho – Bachtiar untuk terus waspada dari hal-hal kecurangan dilakukan oleh paslon lain,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengapresiasi panwas kecamatan Kasui dan Way Kanan yang bisa bergerak cepat untuk melakukan pengawasan dalam menjalankan tupoksinya.
“Kami (masyarakat) akan mengawal persoalan ini sampai tuntas dan bisa dibuktikan bahwa kecurangan itu tidak boleh terjadi lagi di Way Kanan maupun kabupaten/kota se-Bumi Ruwa Jurai,” pungkasnya.(tm/fs/p1)
Post A Comment: