Hingga kini kubangan di pematangan lahan perumahan yang telah merenggut tewasnya dua balita kembar, tak terlihat adanya Police Line. Foto Roni Pikiranlampung
Bandar Lampung-Orang tua korban sangat menyesalkan terhadap pihak pemilik lahan yang tidak memiliki perhatian terhadap tewasnya dua anak kembarnya yang masih balita di lubang galian pematangan lahan perumahan di Jalan Wan Abdurahman, Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung.

Apalagi pematangan lahan di wilayah itu diketahui tidak memiliki izin dari warga setempat.
Orang tua korban Samudi (49) mengatakan, hingga saat ini dari pihak pemilik lahan belum ada yang mendatangi kediamannya.
"Ya sampai saat ini belum ada yang timbul dari pihak pemilik lahan atau perusahaannya, memang saya ikhlas gak nuntut karena itu memang sudah ajalnya. Tapi saya juga mengharapkan ada perhatian dari pemilik lahan terhadap kami yang kehilangan kedua anak kami yang tidak akan dapat dihidupkan kembali," kata Samudi dengan wajah sendu, Kamis (15/3) di kediamannya.

Sementara Paman korban Samsudin juga mengharapkan adanya perhatian dari pihak pemilik lahan.
"Ya kami harapkan ada perhatian,walaupun memang kakak saya (Samudi orang tua korban, red) tidak menuntut," terangnya.
Menurut Samsudin memang pematangan lahan tersebut tidak memiliki izin dari warga sehingga warga sekitar tidak mengetahui siapa pemilik lahan itu.
"Iya memang gak ada izinnya dari warga pematangan lahan itu, warga sini gak tau sih siapa pemiliknya karena itu gak ada izinnya," ungkapnya.

Hal ini juga dibenarkan oleh RT setempat Pramono, bahwa memang benar pematangan tersebut tidak memiliki izin warga setempat.
Hasil pantauan di lapangan terlihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya dua Balita tidak dipasang garis polisi (Police Line).

"Tewasnya dua balita ini merupakan peristiwa yang sudah sepatutnya pihak terkait turun tangan untuk mengusut siapa yang bertanggungjawab," ujar Iwan salah satu warga sekitar.

Sementara Ibu korban Desi hingga kini masih dalam keadaan lemas tidak sadarkan diri, dan setiap saat selalu memanggil-manggil kedua anaknya.

Sebelumnya diberitakan, luput dari pantauan keluarga, Senin (12/3) sekira pukul 14.05 WIB, dua anak kecil yang masih berusia sekitar lima (5) tahun, ditemukan telah meninggal dunia dalam kubangan bekas galian yang akan dibangun perumahan milik Heri Wijaya yang terletak di Jln. Wan Abdurahman Kelurahan Sumber Agung Kemiling Bandarlampung.

Kedua balita yang diketahui bernama Deni Purnawan bin Samudi (5), dan Dena Saputra bin Samudi (5), merupakan warga Jln. Mawar RT.05 LK.03 Kemiling Bandar Lampung.
Menurut keterangan warga setempat, bahwa kejadian tersebut berawal dari informasi warga yang mengatakan jika kedua balita tersebut tenggelam di kubangan bekas galian. "Orangtua korban sekitar pukul 11.55 WIB, mendapat kabar dan langsung menuju lokasi guna mencari anaknya," kata Jasmadi, warga sekitar.

Mendapat informasi tersebut, keluarga bersama warga mencari korban di lokasi tempat tenggelamnya kedua anak yg menjadi korban tenggelam tersebut. "Sekitar pukul 14.00 WIB, Kami hanya menemukan sandal korban yang berada dilokasi kubangan," lanjut Sugeng.
Kemudian orang tua korban bersama warga lainnya masuk ke dalam kubangan air dan menemukan kedua korban dalam galian dan tak bernyawa lagi. (Roni)

Post A Comment: