Bandarlampung- Buruknya jalan alternatif sementara yang disediakan pihaka rekanan proyek jalan tol di Jatimulyo Lampung Selatan, langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari DPRD Provinsi Lampung. yang meminta pihak PT Adhi Karya (Persero) selaku pelaksana proyek untuk bertanggungjawab. Hal ini disebabkan, jalan alternatif tersebut  telah merugikan pihak pengendara yang melintasi pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS).  Dimana jalan alternatif yang melintasi Jalan Pangeran Senopati atau akses menuju  pasar Jati Mulyo- Karang Anyar Lampung Selatan itu, sering menelan jatuh korban dari para pengendara motor.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin mengatakan, bahwa sebenarnya pembangunanan jasa kontruksi memiliki penerapan keselamatan, dan kesehatan kerja atau K3. Sehingga, adanya penerapan jasa kontruksi yang lebih utama kepada pekerja dan masyarakat umum.
"Untuk itu, korban berhak minta pertanggungjawaban kepada pihak proyek, agar perusaan memiliki tanggungjawab," kata Watoni saat dihubungi, kemarin.
Menurut Watoni, pembangunan jalan alternatif tol harus dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Maka itu, tujuannya penting agar tak ada polemik jika memang SOP telah diberlakukan.
"Apalagi saya juga pernah melewati akses jalan tol tersebut. Disana juga jalan menikung dan populasi pengguna jalan padat," katanya.
Untuk itu, proyek tersebut harus menjadi perhatian para pengendara dan pihak proyek. Apahkah memang pembangunan JTTS telah dipasang rambu-rambu yang bertuliskan berhati-hati karena ini kawasan proyek. Lalu kendaraan proyek masuk-keluar kendaraan proyek.
Terus apahkah membawa muatan keluar masuk  barang tanah dan lain-lain yang mengakibatkan licin. Karena melewati jalan alternatif tersebut. Nah disini, seharusnya pihak proyek membersihkan. "Sehingga dampak kotoran tanah tidak menyebakan gangguan semua pihak. Untuk ia berharap agar pengguna jalan harus berhati-hati," tutup Wakil Ketua DPD PDIP Bidang Hukum dan Ham tersebut. Terpisah, ketika dikonfirmasi, Humas PT. Adhi Karya, Adi, mengaku, belum mengetahui atas kejadian tersebut. Menurutnya, jika memang ada korban pihaknya akan bertanggungjawab.

“Tapi harus dilihat dahulu bukti-buktinya. Jika memang benar kami bertanggungjawab dan mencari solusi agar kesimpulannya seperti apa,” singkat Adi.(TM/wan)

Post A Comment: