Tanggamus-KPU Tanggamus menggelar depat kandidat paslon Pilbup Tanggamus 2018 di Islamic Centre, Kota Agung, Rabu (9/5).

Kedua paslon hadir yakni nomor urut 1 Dewi Handajani-AM Syafii, dan nomor urut 2 Samsul Hadi-Nuzul Irsan. Masing-masing membawa tim pendukung yang ada dalam ruang dan luar ruangan. Acara dipandu moderator Juwendra Ardiyansyah, yang terbagi dalam lima sesi.

Sebagian sesi diisi pertanyaan dari dewan pakar yang berasal dari akademisi Universitas Lampung dan Universitas Islam Negeri. Kemudian ada sesi saling tanya jawab antar personal kandidat dan sesi penutup. Dalam debat ini tidak ada sesi tanya jawan antara dewan pakar dan paslon, hanya paslon saja jawab pertanyaan dewan pakar.

Menurut Ketua KPU Tanggamus Otto Yuri Saputra, melalui debat kandidat ini diketahui visi misi para kandidat yang akan memajukan Tanggamus lima tahun ke depan.

"Harapannya lewat pilkada masyarakat bisa menentukan pilihan terhadap calon kepala daerah ke depan, jadikan Tanggamus Jaya Masyarakat Sejahtera," ujarnya, Rabu (9/5).

Dalam debat dilontarkan beberapa tema pertanyaan tentang peningkatan pembangunan, pengentasan kemiskinan, pengawasan dan kontrol keuangan, bahkan sampai isu perbedaan gender dan antar golongan. Waktu untuk menjawab dan bertanya maksimal 30 menit, dan rata-rata paslon bisa menjawab dalam kurun waktu tersebut.

Untuk peningkatan kesejahteraan, Dewi menjelaskan, pengentasan kemiskinan tidak saja beban kepala tapi seluruh organisasi perangkat daerah.

"Kami minta pembangunan melibatkan semua pihak, dari kepala daerah, para OPD dan lainnya. OPD juga harus kreatif mengambil peluang bantuan pembangunan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Sementara Samsul Hadi menjelaskan, kunci masalah itu adalah meningkatkan SDM manusia. Sebab kemiskinan timbul karena rendahnya SDM.

"Untuk ke depan kita ciptakan mesin pencetak uang di setiap rumah masyarakat. Riilnya melatih masyarakat menciptakan peluang usaha dan itu pasti menghasilkan. Seperti selama ini masyarakat hanya ambil buah kelapa tapi tidak manfaatkan sabut dan lidinya," ujarnya.

Lantas saling tanya jawab, Samsul menyantakan pemberantasan korupsi. Dewi menjawab, rutin mengaudit anggaran daerah. Lantas Dewi menanyakan balik tentang persamaan gender, dijawab oleh Samsul, Allah menjadikan manusia berbeda maka manusia wajib hormati perbedaan gender, tidak ada diskriminasi, semua hak yang sama.

Di akhir debat, paslon 1, Dewi Handajani meminta melalui pilkada, masyarakat Tanggamus harus buktikan kecerdasannya. Dalam memilih jangan persoalkan gender, kelompok dan golongan demi kemajuan daerah.

"Dalam pelaksanaanya nanti kami terapkan 55 program, 5 rukun Islam, dan 5 sila Pancasila," katanya.

Lalu paslon 2, Samsul Hadi, meminta saat 27 Juni mendatang diharapkan masyarakat memilih pemimpin pelayan rakyat, mencintai tugasnya, pemimpin yang tahu malu, pemimpin menyontoh kesederhanaan masyarakat, pemimpin yang tidak rakus.

Selama debat, tim pendukung tidak henti memberikan dukungan lewat yel-yel masing-masing. Suasana kian riuh tiap saat jeda antar sesi. Juwendra sebagai moderator terus mengontrol euforia para pendukung tiap paslon agar acara berlangsung sesuai jadwal acara. (Agus).

Post A Comment: