Pemain Depan Timnas, Ilija Spasocevic. foto Ist 
Bogor- Malam ini, Timnas U23 akan melakukan pertandingan terahir melawan tim kuat yang juga juara Asia Uzbekistan. Namun, pasukan timnas telah siap dan mememangkan laga tersebut. Pertandingan ini akan disiarkan langsung oleh RCTI (Live RCTI), Kamis (3/4/2018) pukul 19.30 WIB
Untuk memenangkan laga berat itu, Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Bima Sakti, mengaku sudah mengantongi cara untuk mengalahkan Uzbekistan U-23 pada pertandingan terakhir PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (3/5/2018). Bima Sakti menyebut, timnya bakal mengandalkan skema serangan.
Uzbekistan U-23 diprediksi bakal menjadi lawan terberat Timnas Indonesia U-23. Seperti diketahui, pasukan asuhan Ravshan Khaydarov merupakan juara Piala Asia U-23 2018, walau tak semua pemain inti dibawa.

Sepanjang keikutsertaan di PSSI Anniversary Cup, Uzbekistan U-23 belum terkalahkan dan menjadi tim tersubur dengan raihan lima gol. Alasan itulah yang membuat Bima Sakti berharap para pemain bisa bermain sabar, disiplin, dan menunggu lawan lengah untuk melancarkan serangan balik mematikan.

"Pertama-tama, kami akan fokus ke lini pertahanan lebih dulu. Setelah itu kami akan mengandalkan serangan balik karena disitulah kekuatan kita," kata Bima Sakti kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

"Jadi, kalau tidak bisa melakukan tekanan langsung, para pemain harus kembali ke posisi masing-masing dulu. Jangan sampai nanti kami terkena through pass (umpan terobosan lambung) di tengah. Biarkan mereka bermain di area samping kanan dan kiri sehingga kita bisa lebih mudah untuk menekan," ucap Bima Sakti.

Timnas Indonesia U-23 saat ini berada di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018 dengan raihan satu poin. Kemenangan atas Uzbekistan U-23 tentu bakal menjadi kado terindah buat PSSI.

Timnas Indonesia U-23 sudah menjalani dua kali pertandingan di Anniversary Cup. Dari dua laga tersebut, tim besutan Luis Milla itu belum meraih kemenangan. Setelah tumbang dengan skor tipis dari Bahrain di laga perdana, Hansamu Yama Pranata dkk ditahan 0-0 oleh Korea Utara.

Dalam dua pertandingan tersebut, Timnas U-23 sebetulnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan, terutama ketika bertemu Korea Utara. Berikutnya, Timnas U-23 akan menghadapi Uzbeskistan.Guna memenangkan laga ketiga pada ajang tersebut, pengamat asal Jatim Djoko Malis, memberikan masukan kepada para penggawa Timnas U-23.


"Ada beberapa kekurangan yang musti diperbaiki, yakni ketenangan dan kesabaran saat mengeksekusi peluang. Dan yang terakhir adalah akurasi, baik umpan maupun penyelesaian," terang Djoko.

Menurut Djoko, Indonesia memiliki kans sangat besar untuk memenangkan pertandingan ketika bentrok kontra Korea Utara. Namun, beberapa kelemahan itulah yang membuat Timnas U-23 gagal memetik tiga poin.

"Berkali-kali akurasi umpan dan tembakan pemain Garuda Muda tidak mengarah ke gawang. Padahal, mereka mendapatkan peluang emas yang persentase golnya sangat besar," tutur eks bintang Timnas Indonesia dan NIAC Mitra Surabaya.

Tak hanya itu, berulang kali para pemain Timnas Indonesia U-23 macam Osvaldo Haay, Septian David Maulana, dan beberapa pemain lainnya punya kesempatan untuk mengirim umpan matang ke rekannya yang berdiri lebih bebas, namun alih-alih berhasil, umpannya justru tak akurat.

"Ceritanya mungkin akan berbeda bila operan itu berhasil," ucap Djoko.

Djoko tak mencermati ada celah pada Timnas Indonesia U-23. Apalagi, baik ketika kalah dari Bahrain maupun ditahan Korea Utara, lini belakang serta tengah tampil cukup bagus. Bahkan, para gelandang berulang kali sukses mengirimkan umpan matang ke para penyerang.

"Saya yakin Coach Luis Milla sudah tahu apa yang harus dia lakukan agar lini depan timnya tidak tumpul. Jika ketajaman dan akurasi umpan sudah diperbaiki, saya optimistis Timnas U-23 akan lebih tajam. Bahkan tak tertutup kemungkinan bisa memenangkan laga nanti," katanya.

Tak cuma itu, para pemain juga diharapkan lebih antisipatif terhadap bola-bola atas. Sebab, dengan postur lebih tinggi yang dimiliki para pemain Uzbeskistan akan membahayakan gawang Indonesia. "Saya mencatat dua kali Timnas U-23 hampir kebobolan lewat tandukan para pemain Korut," katanya.

Djoko menyarankan agar para pemain Timnas Indonesia U-23 agar mengganggu atau menutup pemain Uzbekistan yang akan mengirimkan umpan lambung, atau tak membiarkan pemain lawan yang menerima umpan tanpa gangguan. Bagi Djoko, setidaknya pemain Uzbekistan tidak bisa leluasa saat menguasai bola.(bola.com/p1)



Post A Comment: