Viceb president SGC Purwanti Lee  (kiri). Foto ist
BANDARLAMPUNG - Keterlibatan dan dukungan perusahaan gula PT. Sugar Group Companies (SGC), pada  salah satu kandidat gubernur dinilai janggal dan ada maksud terpendam. Hal ini membuat berbagai elemen warga di Lampung geram. Salah satunya datang dari Lembagaa Masyarakat (LSM) Humanika Lampung.                      Mereka mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung untuk memanggil Vice Presiden PT Sugar Grup Companies (SGC), Lee Purwati terkait kehadirannya dalam kampanye pasangan calon gubernur – wakil gubernur nomor urut tiga Arinal-Chusnunia di Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) Senin, (30/4) lalu.
 “Purwanti Lee harus dipanggil, sebagai apa kapasitasnya saat menghadiri kampanye itu. Karena kita tahu ini koorporasi besar, jadi sebesar apa anggaran bantuan SGC ke paslon Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim. Sebab, yang saya tahu bantuan ini ada batasannya,”kata ketua LSM Humanika Lampung, Basuki, kemarin.

Kehadiran nyonya Lee sapaan akrab Purwanti Lee tidak bisa dianggap sesederhana itu. Karena sudah menjadi rahasia umum jika luas perusahaan perkebunan SGC hampir menyamai luas negara Singapura.

“Jadi Bawaslu jangan sampai tajam kebawah saja, tapi tumpul ke pengusaha. Atau jangan-jangan ada sesuatu yang menyebabkan Bawaslu menjadi melempem saat berurusan dengan SGC. Jadi kita coba melihat apakah Bawaslu benar-benar menjadi melempem dalam menangani masalah ini,”jelasnya.

Masyarakat wajib mengetahui sejauh mana dugaan keterlibatan perusahaan SGC ke pasangan calon Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim, baik berupa sumbangan dana hingga tujuan penyaluran bantuan tersebut. Karena, masyarakat juga mengetahui bahwa dari keempat paslon gubernur – wakil gubernur Lampung, hanya mantan Sekdaprov Lampung ini yang belum teruji dalam memimpin suatu daerah.

“Kita tahu, jika Ridho berbakti jilid II hadir sebagai petahana dan telah banyak merealisasi program di masa kepemimpinannya di periode 2014-2019. Sementara dari pihak penantang ada Herman HN sebagai paslon nomor urut II yang juga telah banyak merealisasikan program dimasa kepemimpinannya sebagai Walikota Bandar Lampung, begitu juga dengan Mustafa sebagai Bupati Lampung Tengah yang sudah teruji melalui program rondanya,”jelasnya.

“Dari sini kan kita bisa melihat kemungkinan ada dugaan bahwa ketiga paslon yang ada telah menunjukan idealisnya dengan tidak mau terlibat dengan koorporasi. Sehingga muncul dugaan bahwa SGC memajukan dan mensupport calon demi mengamankan isu adanya pengemplangan pajak serta luas perkebunan,”tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap Bawaslu Lampung dapat mengambil langkah cepat dengan memanggil Purwanti Lee untuk mengklarifikasi dugaan yang ada. Karena maju atau tidaknya provinsi Lampung periode 2019-2024  bakal ditentukan dipilgub 27 Juni 2018 mendatang.

“Ini salah satu langkah agar Lampung mendapat sosok pemimpin yang selalu ada untuk rakyat dan mampu mensejahterakan serta memajukan Bumi Ruwa Jurai,”pungkasny. (Tim/p1)

Post A Comment: