Jajaran Bulog dan Dinas Perindustrian Lampung secara simbolis meluncurkan beras Medium berkualitas di Pasar Panjang Bandarlampung Foto Wawan Pikiran Lampung 
Bandarlampung- Saat ini banyak kebutuhan masyarakat yang harganya melambung tinggi. Terutama kebutuhan pokok seperti beras dan minyak.
Bertalian dengan hal itu, Bulog Divre Lampung, turun langsung ke pasar -pasar tradisional yang ada di Bandarlampung dan beberapa daerah lainnya.

Langkah Bulog ini untuk  melakukan monitoring penetrasi ketersediaan bahan pokok terutama beras. Langkah nyata yang dilakukan pihak Bulog itu, yakni dengan menjual beras OP atau medium dengan kualitas yang baik. Dengan harga yang  jauh dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp8800 sedangkan HET saat ini adalah Rp9/450.


Kabid Operasional Dan Pelayan Publik (OPP) Bulog Divre Lampung, Joko Tri Septanto, mengatakan, tujuan utama dari penetrasi pasar adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan harga yang 'bersahabat' atau rendah dengan beras yang berkualitas.

Menurutnya, antusias masyarakat terhadap beras Medium yang dikeluarkan Bulog cukup tinggi dan  sangat menggembirakan. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya penjualan beras medium tersebut di toko-toko yang telah jadi mitra Bulog .


"Tujuan utamanya dari penjualan beras medium atau OP ini adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan harga yang rendah, alhamdulillah antusiasnya cukup bagus dan masyarakat cukup senang, apalagi kita jual jauh dibawah HET, HET Rp9.450 kita jual Rp8.000 dan berasnya bagus layak dikonsumsi,"ujar Joko Tri Septanto.

Dalam kegiatan tersebut, secara simbolis Bulog Divre Lampung, menggelontorkan beras OP di Pasar Tugu dan Pasar Panjang Bandarlampung.

“Kami turun hampir di semua pasar yang ada di  Bandarlampung, juga di kabupaten lainnya. Dan masyarakat sangat antusias, karena mereka bisa mendapatkan harga beras di bawah harga eceran tertinggi. Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada ekonomi masyarakat,”kata joko.Lanjut joko, khusus pada bulan Agustus, Bulog Divre Lampun telah menggelontorkan 1.875 ton beras. “Kalau hitungannya dari Januari, kita sudah mengeluarkan 9.700 ton beras untuk disebar diseluruh Lampung,”terangnya.

Sementara itu, terkait tidak tercatatnya pasar yang disambangin Bulog di Badan Pusat Statistik (BPS), Kasi Sekretariat Umum dan Humas Bulog Divre Lampung, Rafki Ismael mengatakan, BPS punya catatan tersendiri, dan pihaknya tidak bisa memaksakan BPS untuk mencatat setiap gerakan yang dilakukan Bulog demi menjaga stabilitas harga.

“Hari ini kita gelar penetrasi pasar di Pasar Tugu dan Pasar Panjang, dan kita juga melakukan launching ruko yang kita gunakan untuk menjual beras dari Bulog di Pasar Panjang,” bebernya.

Jajaran Bulog Lampung saat memantau harga dan ketersedian beras di Pasar Tugu Bandarlampung. foto Wawan Pikiran Lampung 
Kenaikan harga beras, lanjut Rafki, adalah salah satu faktor pihaknya turun melakukan penetrasi pasar. “Kita berupaya agar masyarakat tetap bisa membeli beras medium dengan harga murah, jadi penetrasi pasar ini bukan hanya terjadi saat harga beras naik, tetapi konsisten akan kita lakukan terus menerus,”jelasnya.
Menurutnya, Bulog akan terus memantau harga beras di Provinsi Lampung. Bahkan di beberapa pasar tradisional, baik yang ada di Bandarlampung dan daerah, Bulog terus akan membuka toko yang menjual beras medium. "Kita akan terus menjual beras medium di beberapa pasar yang ada di Bandarlampung dan daerah,"pungkasnya. (wawan) 

Post A Comment: