Foto ilustrasi. Ist
Tanggamus-Kencangnya hembusan angin tenggara yang terjadi dua hari belakangan ini menyebabkan nelayan Kotaagung Kabupaten Tanggamus memutuskan untuk mengurangi aktivitas melaut.

Menurut Rohmani, salah satu nelayan warga Kapuran, kelurahan Pasar Madang Kota Agung, angin tenggara sudah berhembus sejak awal Agustus lalu. Dan baru dirasa kuat dua hari terakhir. Sedangkan ketinggian ombak antara satu sampai dua meter.

"Dari kemarin anginnya kecang, tidak berhenti semalaman, ombaknya juga tunggi. Akhirnya banyak nelayan yang kecil-kecil tarik ke darat, tidak cari ikan," ujar Rohmani, Selasa (4/9).

Ia mengatakan, dalam kondisi saat ini hanya nelayan yang miliki perahu besar seperti bagan yang bisa melaut. Sedangkan nelayan pancing dan nelayan jaring pilih tidak melaut karena resiko yang besar.

"Kalau tidak melaut ya tidak kerja apa-apa lagi, habis bagaimana mau ke kebun tidak punya kebun, mau kerja lainnya tapi bisanya cuma melaut," terang Rohmani.

Dari kondisi tersebut maka ia berharap ada perhatian bagi para nelayan. Sebab perkerjaan yang mereka lakukan sangat tergantung dengan kondisi cuaca. Dan saat kondisi cuaca buruk mereka tidak ada pemasukan sama sekali.

"Kalau nanti benar-benar terdesak ya dipaksakan melaut, habis mau makan apa. Memang resikonya menghadapi angin dan ombak. Nanti kalau sudah tidak kuat baru minggir," katanya.

Senada dengan Rohmani, Suharyono, nelayan lainya mengatakan, sekarang kondisi cuaca tidak bisa ditebak. Untuk saat ini di perairan Teluk Semaka, angin yang berhembus adalah angin tenggara, dan itu yang terbesar dampaknya untuk perairan Teluk Semaka.

"Sekarang ini mestinya sudah angin barat, tapi ini masih angin tenggara. Jadi sekarang ini kami tidak bisa lagi memperkirakan cuaca. Seperti sekarang ini, kami tidak tahu mau sampai kapan," ujar Suharyono.

Sementara itu menurut Sekretaris BPBD Tanggamus Maryani mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak angin kencang yang masuk pihaknya, hal itu disimpulkan hasil koordinasi internal BPBD dan juga dengan Basarnas.

"Sampai saat ini kami belum terima laporan dampak angin kencang, kalau ada pasti kami bahas untuk langkah penanganan," terangnya.

BPBD Tanggamus juga mengimbau supaya masyarakat segera lapor jika ada dampak angin kencang. Bahaya yang muncul adalah adanya pohon tumbang, baleho atau lainnya. Dan harapannya tidak melakukan pembakaran tanpa dijaga sebab bisa timbulkan kebakaran.

"Kewaspadaan sangat ditekankan bagi para nelayan. Jika dirasa aman melaut maka lakukan, namun saat tiba angin dan gelombang segera akhiri, jangan paksakan melaut demi keselamatan," pungkasnya. (Agus).

Post A Comment: