Tanggamus-Kukuhkan kepengurusan Forum Komunikasi Bhineka Tunggal Ika, Bupati Tanggamus ingatkan untuk tidak setengah-setengah dalam memahami tentang Bhineka Tunggal Ika.

Acara pengukuhan yang juga menampilkan tarian dari berbagai kebudayaan, dan ditandai dengan penyematan pin dan penyerahan bendera Pataka dari Bupati Tanggamus itu, digelar Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tanggamus di Aula Islamik Center Kecamatan Kotaagung Kabupaten setempat, Senin (18/3/2019).

Dalam arahannya Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengatakan, Forum Bhenika Tunggal Ika sebuah organisasi yang sejalan dengan program 55 aksi ASIK.

"Didalam program 55 aksi ASIK, ada makna tersirat kita harus menjaga kondusifitas, mempererat persatuan dan kesatuan untuk Tanggamus tercinta, dengan berdirinya Forum Komunikasi Bhenika Tunggal Ika ini, jadi kita sudah sejalan dengan program tersebut," kata Bunda Dewi sapaan akrab Bupati Tanggamus.

Dewi Handajani berharap, perbedaan harus dicermati dengan rasa syukur, sehingga tidak salah dalam mengartikan tentang Bhineka Tunggal Ika.

"Saya tidak ingin bangsa ini hancur karena ulah atau pemikiran yang setengah matang tentang Bhineka Tunggal Ika," harapnya.

Selanjutnya Dewi Handajani mengungkapkan agar masyarakat menyingkirkan ego, baik dari sektoral maupun lainya, dan bersatu untuk kemajuan NKRI.

"Pelangi terlihat indah bukan karna satu warna tapi karena banyak warna didalamnya. Saya terharu karena semua suku mewakili forum ini. Saya ingin kita semua menyatu membangun negeri ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakan Kesbangpol) Ajpani mengatakan, Forum Komunikasi Bhenika Tunggal Ika wacana terbentuknya jauh sebelum Bupati Tanggamus dilantik, dan baru ini dilakukan pengukuhan.

"Dari kesepakan untuk mendukung 55 program aksi ASIK maka harus berkesinambungan dengan gerak yang menyatu menjadi satu kesatuan, maka dirumuskan untuk membentuk dan mengukuhkan Forum Komunikasi Bhenika Tunggal Ika ini," ungkapnya.

Ajpani mengaku, ada beberapa perwakilan atau yang dituakan dalam adat suku masing-masing yang diambil dalam Forum tersebut.

"9 apa 10 perwakilan suku yang tergabung, karna disetiap suku pasti ada yang dituakan, jadi tokoh-tokoh adat mereka itulah yang menjadi pengurus Forum Komunikasi Bhenika Tunggal Ika itu," ungkapnya.

Lebih lanjut Ajpani menerangkan, dalam acara tersebut Kesbangpol Kabupaten Tanggamus merupakan fasilitator, bukan pembentuk Forum.

"Karena sifatnya, semua administrasi setiap forum atau organisasi harus melaporkan ke Kesbangpol, karena forum ini kaitannya dengan mendorong program Bupati kita, maka kita fasilitasi acaranya," pungkasnya.

Acara tersebut juga diisi dengan dialog interaktif tentang Bhineka Tunggal Ika dengan menghadirkan pemateri Pembantu Rektor III Unila Prof Dr. Ahong Karmani, pembantu Rektor I UBL Dr. Hendri.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tanggamus Hi. A.M Syafii, Ketua DPRD Tanggamus Heri Agus Setiawan, Ketua fraksi DPRD Tanggamus Sumiyati, Kepala OPD, Forkopimda dan para undangan yang berasal dari tokoh agama, organisasi masyarakat dan lain-lain. (Agus)

Post A Comment: