Bandarlampung-Pantulan sinar matahari tepat mengenai wajah kami. Diujung Pelabuhan Ketapang Pesawaran Lampung tampak kapal-kapal nelayan sedang buang sauh.

Deburan ombak mengiringi beberapa relawan memikul ratusan paket sembako kedalam kapal. Pemilik kapal mulai menarik tuas mesin. Deru bercampur kepulan asap hitam langsung tersapu hempasan angin.

Siang itu awan tampak putih bercampur sedikit kebiruan. Pemilik kapal mulai mendorong perahu melewati pantai dangkal. Tali pengikat spanduk bertulis Kapal Ramadan Lampung berderik mengikuti arah angin.

Pulau Tegal menjadi pembuka perjalanan Kapal Ramadan Lampung 1440 H pada 25-26 Mei 2019.

Kemudian tim relawan melanjutkan perjalanan ke Pulau Legundi. Warga pulau sangat antusias menunggu kehadiran tim relawan dibibir dermaga.

Paket sembako segera dipindahkan ke Gerobak milik warga setempat. Sekitar tujuh pelajar bahu membahu menariknya hingga halaman SMP Negeri Satu Atap 6 Pesawaran.

Tim kemudian melanjutkan ke Pulau Sebesi (26/5) dengan menggunakan perahu dari Pelabuhan Canti Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.

Kali ini tim relawan tiba didermaga Pulau Sebesi bertemu dengan ratusan warga terdampak tsunami Selat Sunda akhir Desember 2018 lalu.

Setelah hampir dua pekan bertahan di lokasi pengungsian di Kalianda, kini masyarakat Pulau Sebesi mulai menjalani kehidupan seperti biasanya.

Sebagian warga mencari nafkah dengan melaut dengan sisa perahu seadanya. Lebaran kali ini menjadi saat yang tepat untuk melupakan kejadian pahit itu. Dimana lava pijar Gunung Anak Krakatau menjulur tepat dihadapanya. Hingga ombak besar menejang sisi pantai Pulau Sebesi.

Kepala Cabang ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni mengungkapkan perhatian dan dorongan semangat untuk warga terdampak Tsunami di Pulau Sebesi akan terus disampaikan. Salah satunya dengan mengirim Kapal Ramadan berisi ratusan paket sembako dan hadiah untuk marbot masjid.

Program Kapal Ramadan didukung oleh berbagai pihak termasuk Yayasan Alfian Husin dan IBI Darmajaya dengan menyediakan 120 paket sembako.

Menurutnya program ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat Pulau dan memberikan bantuan sebagai bentuk ikhtiar kepedulian di kepulauan terluar yang mengalami kesulitan ekonomi. Terlebih untuk masyarakat Pulau Sebesi juga ikut terdampak tsunami Selat Sunda.

“Biasanya harga bahan pokok di Pulau menjelang lebaran cenderung naik, untuk itu ACT menyampaikan amanah donatur disaat menjelang lebaran, Kapal Ramadan ini merupakan komitmen kami untuk terus menjangkau pulau terluar,” tutupnya.(bas)

Post A Comment: