Pendamping PKH saat memberikan keterangan kepada Pikiran Lampung. Foto Ryan Sukijo/Pikiran Lampung

Editor: Wawan Nunyai

Lamteng-Petugas Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dusun Gunung Jaya, Desa Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, mencoba membela diri dan terkesan 'buang badan'.

Hal ini terkait dengan tak bisa dicairkannya bantuan pangan non tunai (BPNT) oleh salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) PKH di wilayah setempat belum lama ini.
Kepada Pikiran Lampung, pendamping PKH setempat, Nuriyan Saputra berdalih bahwa hangusnya bantuan tersebut hanya karena salah paham saja. ' Ya ini mungkin salah paham aja bang dari anggota PKM tersebut,"ujarnya santai saat memberikan keterangan, Minggu (12/5/2019).

Menurut Nuriyan, pihaknya bersama pendamping BPNT Terusan Nunyai Mono Bagus Endarto, pemilik E-Waroeng, Mastuti, telah melakukan komunikasi dan konfirmasi ke anggota KPM BPNT dusun 8, Satriana terkait masalah hangusnya bantuan tersebut.
" Kemarin, dengan disaksikan oleh Kepala Kampung Gunung Batin Baru, bapak Sodikin, hal ini sudah kita jelaskan langsung ke ibu Satriana,"jelasnya.

Walaupun menyatakan BPNT itu tidak ada yang hangus. Namun, Nuriyan justru terkesan 'menimpakan kesalahan' kepada Satriana selaku penerima manfaat. " Bantuan itu tidak hangus bang. Hanya saja, mungkin karena keterlambatan dari anggota untuk melakukan penggesekan sehingga anggota belum bisa menerima sembako tersebut.Sebab, kami harus transfer dana dulu baru sembako akan dikirim," jelasnya. Nuriyan memastikan, jika Satriana bisa mendapat bantuan tersebut. "Nantinya pasti dapat kok,"janji Nuriyan.

Dia meminta harusnya dari anggota ada konfirmasi kepada ketua atau pendamping agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini

Nuriyan sangat menyayangkan hal ini terjadi tanpa adanya koordinasi dari anggota kepada ketua atau pendamping.
Ia berharap agar untuk kedepannya tidak lagi terjadi hal-hal yang seperti ini dan saling koordinasi antara anggota, ketua terhadap pendamping.

Terkait hal ini Sodikin,  kakam Gunung Batin Baru angkat bicara.
Dia berharap kepada para pendamping PKH/BPNT agar memberikan data  anggota  PKH ataupun BPNT kepadanya.Dengan tujuan kedepannya supaya bantuan PKH ataupun BPNT bisa tepat sasaran.
Saat akan memberikan keterangan, diwarnai insiden kecil. Dimana rombongan pendamping terkesan mencoba 'mengintimidasi' wartawan Pikiran Lampung. Dengan menanyakan surat tugas, kartu pengenal atau KTA serta wilayah tugas wartawan Pikiran Lampung. Semua yang diminta narasumber tersebut ditunjukan wartawan Pikiran Lampung, termasuk surat pengangkatan dan surat tugas resmi dari Redaksi Pikiran Lampung Group, baik cetak maupun online. (Joe)

Post A Comment: