Bandarlampung-Proses realisasi proyek di Dinas PU Bandarlampung diduga 'bermasalah'. Sudah sejak lama proyek di dinas ini diduga beraroma KKN. Selain itu, dari sas sus yang ada, tender proyek di dinas PU inipun diduga hanya formalitas.

Adanya dugaan pengkondisian (Kongkalikong) proyek infrastruktur di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung, rupanya menjadi hal biasa terjadi dalam Dinas PU setempat.

Dari hasil pantauan di lingkungan Dinas PU Kota, terindikasi adanya dugaan kerjasama terstruktur yang terjadi antara Kepala Dinas (Kadis) dan Kepala Bidang (Kabid) Dinas PU Kota Bandarlampung (Setali Tiga Uang). Bahkan kongkalikong yang terjadi, diduga pula melibatkan pihak luar instansi yang merupakan mitra kerja dan sudah biasa mendapatkan proyek di DPU Kota tersebut.

Menurut keterangan inisial (TB) salah satu Ketua LSM yang biasa berkumpul di lingkungan Dinas, Rabu (15/05/2019), di Dinas PU Kota mengatakan jika proses lelang proyek fisik di Dinas PU Kota tahun 2019 ini, hanya sifatnya formalitas saja.

"Semua rekanan sudah tau kalau proyek disini sudah dikondisikan. Kalau lelang itu cuma formalitas," ujar TB.

Dia juga mengaku jika akan mendapatkan sejumlah pekerjaan, tentunya harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan.

"Bukan rahasia lagi kalau setiap rekanan yang dapat proyek harus setor dulu," ungkapnya.

Ketua LSM ini juga menjelaskan, jika pekerjaan fisik yang tidak melalui proses tender, juga sudah terkondisi.

"Bukan proyek fisik yang tender aja, tapi untuk pekerjaan yang nilainya di bawah 200jt (PL-red), juga sudah dikondisikan sebagai pengamanan," timpalnya lagi.

Bahkan, lanjutnya, jika saat ini semua proyek sudah dibagi bagi kepada para rekanan dalam bentuk kopelan.

"Kalau yang menangani pembagian proyek itu, Dedi Kabid dan sudah ada daftarnya, tapi ada juga yang ke Kadis. Selain itu juga ada orang ketiga diluar dinas PU," terangnya.

Menanggapi dugaan konspirasi korupsi terstruktur ini, Dedi selaku Kabit Dinas PU Kota hingga berita ini diturunkan, belum bisa ditemui. Bahkan melalui seluler dan WhatsApp pula tidak dijawab. (Aan/red)

Post A Comment: