Bandar Lampung - Di era globalisasi dan pasar bebas saat ini, persaingan di dunia kerja keperawatan semakin besar.
Oleh karenanya, Universitas MITRA Indonesia (UMITRA Indonesia) telah menyiapkan standar pendidikan yang mumpuni untuk tenaga perawat yang profesional dan siap ke kancah global.

Bertalian dengan itu juga, Umitra bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyelenggarakan acara sosialisasi sekaligus pengarahan kepada mahasiswa Prodi Keperawatan dan Profesi Ners di ruang pertemuan gedung C UMITRA Indonesia, Rabu (22/5).

Sosialisasi yang dibuka oleh Wakil Rektor III, Armen Patria, S.Kp.,MM., M.Kes, sangat diminati oleh mahasiswa UMITRA. Ini terbukti dengan membludaknya peserta, sampai tempat duduk yg disediakan oleh panitia tidak cukup menampung peserta yang hadir karena mereka tertarik untuk kerja ke luar negeri.

Sudiharto.,S.Kp., M.Kes, Kasubdit Analisis dan Keterpaduan BNP2TKI, menyampaikan, peluang kerja lulusan tenaga kesehatan Indonesia di luar negeri sangat terbuka lebar. Berbagai negara  membutuhkan ratusan ribu tenaga perawat, seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Jepang serta negara Asia lainnya dengan gaji minimal 70juta/bulan.

Peran BNP2TKI untuk pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi.

“BNP2TKI selalu menciptakan kesempatan kerja di luar negeri seluas-luasnya khususnya bagi TKI formal, meningkatkan kualitas pelayanan, pengamanan dan pemberdayaan serta memfasilitasi penempatan dan perlindungan TKI,” ungkapnya.

Dikatakannya, meski kesempatan menjadi tenaga kesehatan cukup terbuka di luar negeri, namun kebanyakan mahasiswa fakultas  kesehatan seperti perawat di Indonesia tidak semua memiliki basis pembelajaran yang sesuai untuk tenaga kerja internasional.

Sudiharto mengakui lulusan UMITRA Indonesia di bidang keperawatan dan profesi ners sangat layak dan pantas untuk turut bersaing,

"Saya yakin lulusan dari UMITRA Indonesia adalah lulusan yang profesional dan layak mengisi formasi tenaga perawat dan kesehatan di luar negeri," lanjutnya.

Sutrimo, mahasiswa semester akhir program studi keperawatan menyatakan sosialisasi ini sangat berguna sebagai referensi tujuan setelah lulus nanti.

"Saya sangat tertarik dengan sosialisasi dari BPN2TKI ini, selama ini mendapat informasi yang salah tentang TKI dan tempat kerja di luar negeri yang menyeramkan," katanya. (Wawan/rls)

Post A Comment: