Pesawaran (Pikiran Lampung) -Pilkada Kabupaten Pesawaran akan digelar serempak bersama 7 daerah lainnya tahun 2020 mendatang.

Namun, sejumlah nama sudah mulai bermunculan, terutama di jejaring sosial seperti  di facebook dan obrolan di sejumlah tempat.
Sejumlah nama mulai santer disebut akan maju Pilkada Pesawaran, untuk memperebutkan posisi BE 1 R.

Antara lain, incamben H.Dendi Romadona, Mantan Bupati Pesawaran H. Ariesandi Darma Putra SH.MH.Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran M.Nasir Si,kom, kemudian Paisal Udin, SH ketua PAN Kabupaten Pesawaran dan sejumlah tokoh  dan politisi lainnya.

Terkait hal tersebut, Ketua Ormas Barisan Pemuda Demokrasi Indonesia (BPDI) Febrian sayah mengatakan, bahwa BPDI memiliki kriteria dan preferensi tersendiri terhadap calon pemimpin Kabupaten Pesawaran  yang akan maju dan bertarung di Pilkada Pesawaran 2020.

Sebagai ormas, BPDI berharap yang akan menjadi pemimpin Buni Andan Jejama adalah sosok yang bukan hanya mampu sebagai cendikiawan dalam Pemerintahan (teknokrat-red).

Melainkan yang sanggup menata dari sisi keagamaan, religiusitas serta kesejahtraan dan kemakmuran  masyarakat di Kabupaten Pesawaran

"Dari BPDI sendiri, karena kapasitas kita adalah organisasi Kemasyarakatan, kita berharap pemimpin yang akan diusung parpol nanti memiliki kepekaan terhadap masalah sosial  yang menyangkut hajat hidup warga," ujarnya kepada pikiran Lampung, Rabu (26/06/19)

"Yang tidak hanya pembangunan secara fisik dan infrastruktur, tapi juga membangun moralitas warganya. Kita tidak hanya butuh yang memiliki kemampuan teknokrat, tapi lebih dari itu, masalah sosial,keagamaan serta kesejahtraan masyarakat yang lebih di utama kan ," tegas Febri.

Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia dan moralitas adalah penekanan yang harus dijadikan prioritas.

Visi bupati dan wakil Bupati Pesawaran ke depan harus berorientasi pada hal hal tersebut.

Kohesivitas sosoal dengan mempertimbangkan penataan kecamatan- kecamatan yang ada dan pembangunan  yang baik juga harus diperhatian oleh sosok Bupati ke depan.

Khususnya di kawasan ibu kota kabupaten Pesawaran  yang majemuk sepertu saat ini.
"Nilai kohesivitas sosial ini harus dibangun dengan penataan kecamatan agar tidak muncul koloni-koloni yang menganggap mereka eksklusif," imbuh Febri

Selain itu, pemimpin di Pesawaran ke depan juga harus memiliki visi untuk membangun kerjasama antara ulama dan umaro (pemimpin) serta kesejahtraan masyarakat.

Agar terwujud kehidupan warga Pesawaran yang harmonis da warganya merasa diayomi dan terteram.
Sejauh ini hal tersebut sudah cukup baik yang dilakukan Dendi Rohma dona sebagai bupati Pesawaran,kan tetapi, menurut Febri masih membutuhkan peningkatan.

"Masih butuh terus ditingkatkan. Terutama melihat ekstensi problem sosial kemasyarakatan saat ini," Pungkasnya.

Terkait mulai banyaknya nama yang berseliweran di bursa Pilkada Pesawaran, Febri enggan berkomentar atau mendukung salah satu nama.(feri)

Post A Comment: