Kadis sosial Lamteng saat memberikan keterangan kepada Tim Pikiran Lampung.Foto Hendra Turki/Pikiran Lampung
Lamteng (Pikiran Lampung) - Untuk urusan Sosial, Kabupaten Lampung Tengah boleh 'menepuk dada'. Sebab, daerah berjuluk Beguai Jejamo Wawai ini, berada dalam peringkat ke-2 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Sejahtera Graduasi mandiri se-Provinsi Lampung tahun 2019 ini.

Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi Zulfikar Irawan selaku Kepala Dinas Sosial kabupaten Lampung Tengah.

Karena menurutnya, bukanlah suatu hal yang mudah bagi para pendamping untuk melakukan pendekatan terhadap KPM yang sudah masuk kategori sejahtera. akan tetapi masih saja menerima bantuan baik Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

" Benar-benar butuh kerja keras bagi rekan-rekan pendamping yang bertugas di lapangan untuk melakukan pendekatan, agar bisa menyadarkan para anggota KPM yang  sudah tidak layak lagi mendapatkan bantuan  tersebut," jelas Irawan  kepada Pikiran Lampung saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/7/2019).

Hal ini juga diakui Nuriyan Saputra, pendamping PKH Terusan Nunyai. Bahwasanya masih banyak KPM sejahtera yang masih minimnya kesadaran diri dan hati serta kurangnya rasa syukur sehingga ini menjadi kendala utama bagi mereka di lapangan  untuk menyadarkan anggota KPM agar mereka bisa Graduasi mandiri.

"Akan tetapi  kami tetap semangat karena ini merupakan bagian dari tugas dan kewajiban bagi kami untuk membangun masyarakat yang mandiri," jelas Nuriyan saat dihubungi melalui peaan WhatsApp Sabtu (20/7/2019).

Adapun tahap yang akan dilakukan oleh para pendamping, lanjutnya, yaitu akan selalu memberikan edukasi setiap bulannya agar ada perubahan pola pikir dan mental untuk KPM.  Kemudian melakukan verifikasi di lapangan untuk penyesuaian kebenaran data dan kondisi serta melakukan pendekatan dan pemahaman terhadap KPM tersebut.

Terpisah, Setya rahayuningsih  yang juga merupakan salah satu pendamping PKH  di Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai mengatakan bahwa tidak mudahnya untuk dapat memberikan kesadaran terhadap KPM sejahtera untuk dapat melakukan graduasi mandiri tanpa kerja keras. Dan sungguh-sungguh dalam memahami karakter dan kepribadian terhadap KPM agar bisa menjadi salah satu dari mereka yang telah ikut graduasi mandiri tersebut.

" Yang jelas untuk dapat memberikan rasa sadar terhadap KPM yang telah di nyatakan sudah sejahtera, kami butuh waktu beberapa kali untuk melakukan pendekatan terhadap mereka hingga anggota KPM tersebut benar-benar menyadari bahwa masih banyak yang lain yang lebih layak dari mereka untuk mendapatkan bantuan tersebu. tutupnya."(Joe/dra)

Post A Comment: