SMK Yamako Pesawaran. Foto ist
Pesawaran (Pikiran Lampung)-Pemerintah Pusat melaui Kementrian Pendidikan punya program mengratiskan siswa hingga SMA/SMK atau sederajat. Namun, program itu di Kabupaten Pesawaran belum berjalan sepenuhnya.

Kemudahan dalam hal biaya, belum dirasakan oleh sebagian generasi muda di Bumi Andan Jejama.

Salah satunya yang dialami oleh siswa salah satu sekolah swasta yang ada di Kecamatan Negeri Katon, kabupaten setempat. Yakni SMK Yamako. lantaran ingin menebus ijasah, pihak Sekolah SMK Yamako mematatok  angka Rp6 juta Untuk alumninya. Hal ini dirasakan langsung oleh Eko salah seorang alumni siswa SMK Yamako yang berada di Desa Karang Rejo Kecamatan Negeri katon.

Salah satu kerabat Eko, Yani Baser (48) mengatakan kepada Pikiran Lampung mengatakan, dirinya kecewa atas tindakan yang dilakukan pihak sekolah. Selain penebusan ijasah dilakukan di rumah Kepala Sekolah, kepsek pun tidak memberikan perincian tunggakan penebusan ijasah tersebu.

 "Harusnya ada dong rinciannya, Rp. 6 juta ini buat apa aja. Masalahnya si Eko mau menggadaikan motor Rp.3,5 juta ke saya katanya buat nebus ijasah," jelasnya. Namun, lanjut dia, pas mau bayar ijasah biaya membengkak jadi Rp6 juta. "Saya klarifikisi ya bener Rp.6 juta nebusnya," ujaranya,saat mendatangi kantor Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran( FKW-KP), Rabu (10/7/2019).

Tindakan yang dilakukan pihak Sekolah SMK Yamako, lanjut Yani sangat menyalahi aturan dan memperburuk citra sekolah itu sendiri." Mahalnya harga ijasah yang harus ditebus oleh mantan para  Siswa siswi, pastinya akan berdampak buruk bagi sekolah. SMK Yamako adalah sekolah swasta, kalau seperti itu siapa yang mau sekolah disana,"katanya.
Harusnya, kata dia, pihak sekolah tidak bisa menahan ijasah muridnya. "Itu sudah melanggar anturan, bukan apa apa SMK Yamako ini kan dapet dana BOS. Makanya saya kesini biar pihak sekolah tidak semena- mena, takutnya murid-murid lain sama juga kaya gini juga,"tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon, Kepsek SMK Yamako Sumardi membenarkan hal tersebut. Ya itu bayar sekolah, bukan nebus ijasah. Bukan ditahan tapi tidak pernah diambil. Baru kemaren dia ngomong, Itu sudah 3 tahun,"kilahnya.

Namun, saat disinggung soal perincian pembayaran  yang dikeluarkan alumni siswa tersebut,Sumardi beralasan lupa. Di sekolah itu,aku lagi rapat diluar. ya lupa aku, enam jutaan itu semua,"kilahnya.(Feri)

Post A Comment: