Bandarlampung (Pikiran Lampung
) - Keluhan dan kekecewaan yang datang dari calon nasabah Bank Syariah Indonesia Unit Kedaton Bandarlampung langsung direspon cepat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung. 

 Humas OJK Lampung Dwi Krisno Yudi Pramono mengatakan pihaknya sudah menerima laporan serta keluhan dari calon nasabah BSI yang juga awak media tersebut secara lisan. "Tadi kami sudah menerima laporan secara lisan dari awak media yang juga calon nasabah BSI soal pelayanan di Bank tersebut, dan kami sudah layangkan konfirmasi ke BSI tapi belum ada jawabannya, " ujar Dwi, Selasa (25/7/2023). 



Dwi menambahkan, Calon nasabah juga bisa mengirimkan surat keberatan resmi ke BSI yang langsung ditembuskan ke OJK, agar ada tindakan lebih lanjut. 

"Mesti ada keberatan dulu dari nasabahnya pak, si nasabah bisa bersurat ke BSI dan tembusan ke OJK, jadi kita bisa  lagsung tindaklanjuti, " tegasnya. 

Dwi kembali menegaskan jika pihaknya sudah melakukan konfirmasi langsung ke pihak BSI

"Dari pemberitaan ini saya juga sudh konfirmasi ke BSI dan ke yang bersangkutan langsung, tapi belum ada jawaban hingga saat ini, " pungkasnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, calon Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Kedaton Bandarlampung yang akan membuka rekening dibuat kecewa atas perlakukan oknum supervisor Romli Oktoriadi. 

Riza Pratiwi, salah satu Pimpinan Media Online di Lampung merasa dipersulit saat akan membuka rekening Perusahaanya, Senin (24/7).

Sebelumnya, Riza melengkapi berkas untuk mengajukan rekening perusahaan kepada salah satu marketing BSI yang bernama Citra. 

Setelah berkas sudah dirasa sudah lengkap, selanjutnya Citra mengarahkan agar Riza mengantri untuk mengurus kembali berkas kepada custumer service (CS) BSI Dina.

Namun, saat berkas diperiksa oleh Dina, Riza merasa berkas yang ia bawa diragukan keasliannya. "Setelah lama mengantri akhirnya tiba nomor urut saya dipanggil, tapi setelah memberikan berkas tersebut saya seperti dicurigai kalau berkas yang diberikan mungkin dianggap tidak asli, CS tersebut bernama Dina masuk kedalam ruangan katanya mau mengecek," ungkap Direktur media idnpublik.com tersebut.

Beberapa lama kemudian CS tersebut keluar ruangan dan memberikan alasan, agar dirinya menunggu dan berkasnya nanti akan diurus langsung oleh marketing sebelumnya Citra.

"Akhirnya saya menghadap CS tersebut lagi karena merasa kesal kenapa disuruh menunggu tanpa kejelasan, disitu dibantu lagi utk meneruskan proses tapi saya dialihkan didalam ruangan berhadapan dengan Supervisor Romli Oktoriadi," lanjutnya.

Kemudian Romli Oktoriadi menanyakan kelengkapan berkas untuk mengajukan membuka rekening baru. "Sesampai disitu saya dan rekan saya  ditanya keperluannya apa dan kami jelaskan bahwa ingin membuka rekening Perusahaan, seperti dugaan saya diluar tadi dengan CS kami disuruh menunjukan berkas yang asli," tambahnya.

Selanjutnya Riza pun menunjukkan kelengkapan berkas untuk membuka rekening perusahaan yang sudah sesuai dengan instruksi Citra.

"Setelah kami menunjukkan berkas yang kami bawa asli semua, ada satu surat domisili yg hanya ada fotocopy,"timpalnya.

Mendengar itu Romli berdalih dirinya tidak bisa melanjutkan pembukaan rekening karena surat domisili hanya FC bukan asli. Romli menyatakan dirinya tidak bisa membantu membuka rekening karena syarat belum lengkap.

"Nanti kami yang kebebes karena itu SOP aturannya,"ucap Romi. 

Karena merasa ada yang janggal, Riza pun meminta Romi menunjukkan aturan bahwa surar domisili diharuskan asli. Padahal berkas yang diminta sudah sesuai arahan dari Citra.

"Saya marah karena ucapannya tidak mendasar, kami mau buka rekening bukan peminjaman bank, tapi saat diminta untuk menunjukan aturan tersebut dia tidak bisa memperlihatkannya padahal kami menunggu disitu cukup lama," sesalnya

Setelah beberapa menit menunggu, Romli tidak bisa memperlihatkan aturan yang mengharuskan surat domisili Asli. "Kami beranjak pergi dan dengan rasa kecewa kami menyesal ada pernyataan kebebes kalau kami buka rekening di bank tersebut," kata Riza.

Riza pun menyesalkan Bank syariah yang mempersulit masyaralat dalam membuka rekening baru. "Saya sangat menyesalkan kenapa arahan yang diberikan dari marketing mengenai kelengkapan berkas tidak sesuai dengan supervisornya. Jadi kesannya supervisor ini mempersulit kami," tutpnya. 

Hingga saat ini belum ada konfirmasi atau penjelasan dari pihak BSI  pesan yang dikirim Pikiran Lampung melalui WA ke salah satu staf BSI belum. juga ada tanggapan. (Tiwi)

Post A Comment: