Lampung Tengah (Pikiran Lampung) -
Sekolah mestinya menjadi tempat yang aman untuk siswa, bukan hanya dalam hal belajar namun juga dalam keselamatan siswa-siswi nya. Namun terjadinya dugaan penculikan pada seorang siswi kelas 8 yang bernama Rizka Andriyanti setidaknya akan memunculkan rasa khawatir dan cemas bagi orang tua yang menyekolahkan anaknya.

 Seperti yang dialami oleh Alwi Darwis ayah dari siswi yang bernama Rizka Andriyanti yang diduga diculik oleh ibu kandungnya yang datang dari Bandung Jawa Barat ke SMPN 2 Bangun Rejo Lampung Tengah yang membawa kabur tanpa izin dan pemberitahuan yang diduga dilakukan bersama dua orang laki-laki, sekolah lepas tanggung jawab. 

Hal itu disampaikan oleh pihak sekolah saat di konfirmasi oleh awak media pada Selasa, (07/11/2023).

Sebelumnya,awak media meminta bertemu dengan kepala sekolah untuk mengkonfirmasi terkait dugaan penculikan siswi  oleh ibu kandung. Melalui seorang Guru, awak media meminta bertemu dengan kepala sekolah atau siapapun yang bisa dikonfirmasi,dan para awak media dipersilahkan untuk menunggu. 

Namun setelah menunggu beberapa waktu tidak ada satupun pihak sekolah yang menemui. Setelah ditemui lagi ternyata seorang Guru yang meminta awak media menunggu justru sedang santai duduk tanpa ada kesimpulan apapun.

Kemudian awak media pun menanyakan kembali dan salah satu guru menjawab dengan nada nyolot dan ketus,"

Gak tau, silahkan bapak cari wakil kepala sekolah, ungkap salah satu Guru yang ditemui dengan nada nyolot dan ketus tersebut. 

Mendapatkan jawaban ketus dengan nada nyolot, awak media kemudian mencari pihak sekolah yang lain untuk meminta konfirmasi. Awak media di temui perwakilan sekolah yaitu Sumito dan Wali kelas serta Guru BP. Disini awak media mendapat penjelasan dari Sumito sebagai perwakilan dari SMPN 2 Bangunrejo dan menjelaskan kronologi nya. 

Kemaren (Senen) ada seorang ibu-ibu seusia ini  (menunjuk Alwi Darwis) datang kesini Dengan seorang laki-laki menanyakan ingin ketemu Yanti. Yanti mana,ternyata adalah Rizka Andriyanti. Kami menanyakan Mana KK nya,mana KTP nya.

Ibu itu terus izin ingin membawa, Silahkan kalo itu anak ibu, kalo urusan keluarga kami tidak mau tau. Anak ibu dititipkan disini untuk kami didik ya kami didik. Andaikan mau diambil orang tua ya kami tidak bisa melarang, andaikan sampe lulus ya kami kembalikan ke orang tua,"ungkap Sumito.

Kemudian dia minta izin ke kami untuk ke Polsek dan kami komunikasi dengan Polsek, benar ke polsek. Kenapa kami izinkan karena ini sudah ada KTP dan KK sudah klop, artinya kami tidak sembarangan melepaskan."tutur Sumito.

Sementara itu Alwi Darwis sebagai ayah dari Rizka Andriyanti meminta pertanggung jawaban pihak sekolah yang tanpa ada penyataan tertulis menyerahkan anaknya kepada orang yang membawanya.

Saya sangat menyesalkan pihak sekolah yang tanpa ada kordinasi atau memberi kabar ke saya sebagai ayahnya yang selama ini antar jemput, ketika anak saya sakit meminta keterangan dokter dan ketika  tidak sekolah selalu saya yang dihubungi, kenapa saat anak saya ada yang membawa meski tanpa ada pernyataan tertulis saat penyerahan pun di biarkan dan dilepaskan begitu saja seolah anak saya dan saya ini bukan barang yang berharga."Sesal Darwis. 

Darwis pun menambahkan,"saya akan konsultasikan peristiwa dan kejadian ini, jika memang harus kami laporkan ke pihak berwajib atas keteledoran pihak sekolah, maka saya akan melakukan laporan Kepada pihak berwajib atas kejadian ini. 

Karena ini menyangkut hilangnya anak saya yang diambil dari sekolahan tanpa seizin saya sebagai orang tua yang selama sekolah di sekolah ini saya yang mengurusi dan merawat, tapi pihak sekolah seakan tak bertanggung jawab atas kejadian ini," ungkap Darwis  kepada awak media.


Sebelumnya diberitakan : Rizka Andriyanti siswi kelas 8 SMP Negeri 2 Bangunrejo menjadi korban penculikan yang di duga dilakukan oleh ibu kandung dan dua orang laki-laki. Kejadian dugaan penculikan yaitu pada Senin,06 Nopember 2023. 

Peristiwa dugaan penculikan yang terjadi di SMPN 2 Bangunrejo diketahui ketika sang ayah dari Yanti sapaan akrabnya, hendak menjemput sepulang sekolah,namun setelah di cari disekolah Yanti ternyata tidak ada, hal itu diceritakan oleh Alwi Darwis ayah dari Yanti.,"

Sekitar jam dua siang tadi saya menunggu anak saya pulang,namun karena tidak keliatan pulang juga, saya coba jemput ke sekolah, sesampainya disekolah ternyata disekolahan sudah tidak ada orang, sudah sepi. 

Saya coba hubungi keluarga dirumah menanyakan Yanti anak saya ke keluarga dirumah. Namun keluarga dirumah bilang tidak ada, kemudian untuk memastikan saya pulang kerumah, ternyata benar tidak ada dan saya pergi ke Polsek Bangunrejo bermaksud melaporkan peristiwa ini.

Namun setelah sampai di Polsek Bangunrejo saya mendapat penjelasan bahwa tadi ada seorang perempuan bersama dua orang laki-laki dan anak kecil yang diduga Yanti datang ke Polsek, entah dengan maksud apa. Kemudian Pihak Polsek menyarankan agar orang yang membawa Yanti menemui kepala kampung Mekar Jaya untuk musyawarah." Ungkap Darwis.

Dan saya untuk memastikan itu benar Yanti atau bukan, saya meminta ke pihak Polsek agar diputarkan rekaman CCTV yang ada di Polsek. Ternyata benar bahwa itu adalah Yanti  yang masih memakai seragam sekolah yang diduga bersama ibunya dan dua orang laki-laki."ungkap Darwis.

Perlu diketahui Alwi Darwis ayah dari Rizka Andriyanti adalah mantan suami dari seorang ibu yang bernama Iis yang ada pada rekaman CCTV dipolsek Bangunrejo. Diceritakan oleh Alwi Darwis,"

Sekitar kurang lebih satu tahun lalu saya berdua bercerai setelah Iis (mantan Istri) yang saat itu bekerja menjadi TKW mengajukan gugatan cerai. Dan saat cuti kerja menjadi TKW, Iis yang pulang ke Bandung Jawa Barat datang ke Lampung bersama keluarga untuk mengajukan gugatan cerai. 

Pada saat ke Lampung, Iis membujuk dan mengajak Yanti untuk ikut ke Bandung Jawa Barat, namun Yanti menolak ajakan tersebut. Dan Iis bersama keluarga pulang ke Bandung Jawa Barat, sampai terjadilah peristiwa ini." Cerita Darwis.

Kini Alwi Darwis berharap ada pertanggung jawaban dari pihak sekolah yang seolah membiarkan adanya tindakan dugaan penculikan."

Biasanya pihak sekolah selalu menghubungi saya ketika anak saya (Yanti) tidak sekolah,atau sakit,pihak sekolah selalu menghubungi saya, tapi kenapa ketika ada peristiwa ini pihak sekolah justru diam dan tidak ada informasi ke saya," sesal Darwis kepada media ini. (Bambang)

Post A Comment: