Bandarlampung (PikiranLampung
)- Bertambah panjang kebobrokan kualitas Pekan Raya Lampung (PRL) 2024, Wayhalim, Bandarlampung. Setelah berjalan beberapa hari sejak tanggal 22 Mei-10 Juni 2024 mendatang, makin terasa saja kekurangan persiapan panitia sebagai penanggung jawab suksesnya Pekan Raya Lampung (PRL) sebagai ajak hiburan masyarakat lokal Lampung khusus nya dan Masyarakat luas pada umumnya. 

Salah satu penyewa stand di PRL mengatakan "tahun ini bisa dipastikan merugi kami," kata nya.

Dari informasi yang di himpun, harga sewa stand Rp 5.000.000,00  (Lima Juta Rupiah) hingga Rp 20.000.000,00 (Dua Puluh Juta Rupiah). Dengan fasilitas tenda stand yang disediakan, saat hujan yang lalu, air merembes dan membasahi karpet didalam stand. Mirisnya, tidak hanya fasilitas, kini keamanannya juga dipertanyakan, terkait dugaan bukan hanya satu stand yang di satroni pencuri yang masih bebas berkeliaran.


Alih-alih para penyewa stand mendapatkan keuntungan, mereka sudah melakukan pembayaran sewa stand diawal, belum lagi peralatan yang harus disiapkan, tim yang akan dibawa, waktu yang terbuang, mirisnya tak seimbang antara fasilitas yang didapat, jumlah pengunjung sepi akibat harga tiket dan parkir mahal, bahkan di tambah keamanan tidak ada yang bisa dimintai pertanggung jawabannya bagi penyewa.

Ini jelas jauh dari kata 'sesuai', "kata Yudi kepada awak media ini saat di hubungi via WhatsApp. Kita viralkan lagi kebobrokan ini, bukan untuk saya, dan jangan ada yang coba-coba mengambil keuntungan dari kejadian ini kedepannya," ancam ketua umum GEPAK tersebut.

Lanjut Yudi, "dengan semakin bertambahnya korban ketidak profesionalan panitia PRL, ini jelas menambah banyak daftar korban masyarakat, mirisnya lagi korban kehilangan adalah wartawan yang kebetulan sedang piket di Stand Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) inikan kelewatan," geramnya.

"Dari harga sewa stand PRL saja sudah dapat terlihat keuntungan diawal bagi panitia penyelenggara, malah sikap terkesan cuek dan buang badan panitia dengan kericuhan yang terjadi, ini tentu sangat membuat saya murka," tutup Yudi.

Mengenai kehilangan, kejadian itu langsung di laporkan ke petugas. Kanit Binmas langsung datang ke stand. dan atas arahan beliau kasus ini di laporkan ke Polsek Sukarame. 

Saat di temui, Kanit Reskrim Polsek Sukarame Ipda. Muazam mengatakan, pihak sudah menerima laporan tersebut.

"Kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin,"ucapnya.

Sementara itu pihak penyelenggara, Sukaryadi, saat ditemui di pusat informasi mengatakan, terkait kehilangan didalam stand, itu tanggungjawab penyewa stand harusnya ada Satpam yang jaga standnya.

Terpisah Panitia PRL bernama, Adi menyampaikan tunggu saja proses dari Polsek.(Zai) 

Post A Comment: