Bandarlampung (Pikiran Lampung
) -- Pembinaan terhadap generasi muda yang berprestasi di bidang olahraga terindikasi masih minim. Termasuk di Provinsi Lampung dan Kota Bandarlampung. Akibat minimnya dukungan dan pembinaan dari pemerintah, prestasi salah satu generasi muda di Kota Bandarlampung seperti 'sayap-sayap. yang patah. 

Setidaknya sudah 3 (tiga) medali emas Cabang Olahraga (Cabor) pencak silat berhasil diraih Fahri Valent Assyah Putra, kelahiran Bandar Lampung 14 Februari 2010 di setiap kompetisi bergengsi. 

Dua diantaranya dari ajang Pencak Silat Nasional Open Tournament Lampung Championship tahun 2023 kelas pra remaja. Kedua event tersebut digelar Ikatan Pencak Silat (IPSI) Lampung dalam rangka seleksi atlit. Ditahun yang sama, bungsu dari tiga bersaudara ini berhasil meraih juara 1 kelas pra remaja pada ajang Kejuaraan Satria Muda Indonesia (SMI) ke 5 tahun 2023.

Dari semua prestasi yang cukup membanggakan tersebut ada kisah berbalik 180 derajat. Dirinya mengaku setiap mengikuti kompetisi harus membayar biaya pendaftaran dan hanya mendapat mendali dan piagam saja. "Saya gak pernah menerima hadiah berupa uang pembinaan, justru mau ikut harus bayar" tutur Fahri.

Mirisnya lagi, saat ini, pihak orang tua siswa kelas 9 dasi SMP Negeri 12 Bandar Lampung ini merasa tidak sanggup membiayai uang latihan dan pendaftaran lagi, sehingga aktivitas bakatnya tersebut terhenti. 

"Untuk biaya ongkos ke sekolah tiap hari saja kami kesulitan, apalagi harus membayar uang latihan bulanan dan pendaftaran. Lebih baik sekarang sudah kelas 9 fokus menghadapi ujian kelulusan nanti" ujar ibunda Fahri, Binayanti, di kediamanya di Kelurahan Jagabaya 2, Kecamatan  Wayhalim Kota Bandar Lampung, Sabtu (27/07/2024).

Terlebih, atlit pencak silat yang terbilang usia dini tersebut juga tidak pernah ada pembinaan dari pemerintah baik melalui instansi terkait di Pemerintah Provinsi Lampung maupun Pemerintah Kota Bandar Lampung. 

Sementara pembinaan hanya sebatas arahan melalui Ekstra Kulikuler Pencak Silat di SMPN 12 Bandar Lampung yang diikutinya, itupun tak lepas dari pembiayaan yang dirasa berat. (Susi) 

Post A Comment: