PESAWARAN  (Pikiran Lampung)-- Pj. Gubernur Lampung Samsudin membuka Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2024, yang digelar Forum Investasi Lampung (Foila), di Lampung Marriot Resort & SPA, Pesawaran, Rabu (2/10/2024).

LEIF 2024 ini dihadiri 7 (tujuh) negara dari Kawasan Eropa, Amerika Selatan dan Asia serta menjadi puncak agenda penguatan investasi Lampung yang dilakukan oleh Foila.

Pj. Gubernur Samsudin menjelaskan bahwa Lampung merupakan gerbangnya pulau Sumatera dan provinsi yang paling dekat dengan pulau Jawa. Letak Provinsi Lampung ini sangat strategis.

“Wilayah Lampung ada pulau, ada lautan, ada pegunungan, ada daratan. Wilayah atau Provinsi yang memiliki satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara daratan, kepulauan, lautan, pegunungan, dan terbukti Provinsi ini akan maju melesat, itu sudah terbukti pertama NTB, yang kedua Bali, yang ketiga di sekitar daerah Maluku, Karena wilayah ini secara geografis menyatu antara pulau pegunungan lautan menjadi satu kesatuan,” ujarnya.

Menurut Samsudin, Lampung memiliki kekayaan yang harus digali.

"Ibarat emas permata yang ada di Provinsi Lampung ini harus kita asah, kita percantik, sehingga Lampung melambung dan tertinggi di Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan data, lanjut Pj. Gubernur Samsudin, menunjukan bahwa perekonomian Lampung sebagian besar masih didominasi di sektor pertanian. “Pertanian tetap harus kita pertahankan sebagai keunggulan Provinsi Lampung untuk meningkatkan kesejahteraan Provinsi Lampung. Tetapi kita juga harus mencari opsi lain yang berlarinya lebih cepat dari Pertanian yang pertumbuhannya kita bisa percepat dari Pertanian,” katanya.

Kekuatan lain yang tak kalah dengan pertanian adalah bidang jasa dan perdagangan, serta pariwisata.

“Memacunya juga sama seperti pertanian. Bidang jasa dan perdagangan, pariwisata juga harus dilakukan, dan potensi itu ada dan banyak di Lampung,” ujarnya.

Samsudin menilai bahwa forum investasi ini merupakan potensi yang luar biasa untuk mengajak semua pihak para investor untuk berbisnis di Lampung. “Saat ini APBD Pendapatan Provinsi Lampung baru dari tiga variable, pertama yaitu dari pajak kendaraan bermotor. Tentu ini terbatas. Yang kedua yakni dari transfer dana dari pusat ke daerah, ini juga terbatas. Kita harus mencari variabel yang ketiga, variabel yang tidak terbatas, yaitu bisnis investasi dan pengelolaan sumber daya alam yang ada di Lampung," ujar Samsudin.

Hal itu, menurutnya, harus dilakukan. "Kalau itu tidak dilakukan Saya yakin ke depan lampung tidak akan pernah sehat dan ke depan lampung yang beginilah adanya. Maka apa yang disampaikan tadi oleh narasumber, saya setuju. bahwa kita belum maksimal mengelola sumber daya alam yang ada di Lampung dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

LEIF 2024 diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam mempercepat akselerasi investasi Provinsi Lampung.

Foila siap memfasilitasi pertemuan strategis antara Pemerintah, investor nasional dan global, serta pemilik proyek investasi di Provinsi Lampung. 

Forum ini sangat strategis, pemilik proyek investasi dapat menawarkan proyeknya secara langsung kepada investor global yang hadir dari 7 (tujuh) negara, dari Kawasan Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.

“Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan optimal, Pemerintah Daerah tentunya akan mendukung penuh dari sisi fiskal dan nonfiskal," harap Samsudin.

 “Untuk itu, kita mengajak dalam forum ini untuk mencapai Lampung yang terbaik, Lampung yang terdepan dibanding dengan Provinsi lain, paling tidak Lampung terbaik di pulau ,” tambahnya.

Seperti diketahui, eksplorasi proyek investasi Lampung yang dilakukan Foila pada tahun 2024 menghasilkan 4 (empat) proyek berlabel I-PRO, yang juga dipromosikan dalam kegiatan LEIF 2024, yaitu Teluk Pandan Tourism Special Economic Zone Pesawaran; Floating Power Plant Lampung Timur; Agripark Kemiling Bandar Lampung; dan Bakauheni Harbour City Lampung Selatan. 

Ketertarikan investor pada proyek tersebut ditunjukan dengan tingginya atensi dan intensitas diskusi antara investor dan pemilik proyek pada sesi one on one meeting LEIF 2024. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung Junanto Herdiawan menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Lampung tahun 2024 terus menunjukan indikasi penguatan, disertai laju inflasi yang semakin terjaga seiring dengan dukungan stabilitas sistem keuangan yang terjaga dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

Junanto Herdiawan menjelaskan BI Lampung mengoptimalkan keterhubungan relasi unit investasi global, nasional, dan regional. “Menindaklanjuti komitmen penguatan investasi Foila pada awal tahun ini, kami telah mendorong perluasan permintaan investasi global melalui jejaring relasi Kantor Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia yang ada di Tokyo, Singapura, London, AS, dan Beijing,” ujar Junanto.

Selain penguatan dari sisi permintaan, BI Lampung bersama Foila juga telah melakukan eksplorasi potensi proyek investasi Lampung dengan pelaksanaan pendampingan, kurasi, dan penyusunan presentation book investasi Provinsi Lampung. “Sinergi Foila tahun ini semakin baik, kita terus melakukan pendampingan agar semakin banyak proyek investasi Lampung yang dinyatakan Investment Project Ready to Offer (I-PRO)," lanjut Junanto.

 (red)

Post A Comment: