Advertisement
Lampung (Pikiran Lampung) - Bawaslu Lampung Terima Koordinasi Kesiapan Pilkada dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dikantor Bawaslu Provinsi Lampung, Selasa (26/11).
Diketahui Satgas Siber BSSN bekerja sama dengan Bawaslu Lampung untuk memastikan keamanan siber dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam Koordinasi ini mencakup pengamanan siber pra, hari H, dan pasca-pemilihan guna menjamin integritas data, respon cepat terhadap insiden, dan pencegahan ancaman siber yang dapat mengganggu proses demokrasi.
Menurut Riza, anggota tim Satgas Siber BSSN, satgas ini memiliki tugas utama untuk memonitor, mengidentifikasi, mendeteksi, menangani, dan memulihkan insiden di seluruh infrastruktur dan aset siber yang digunakan selama Pilkada. Satgas ini tersebar di seluruh provinsi kecuali Yogyakarta, dengan pendekatan keamanan yang mencakup aspek teknis, sosial, budaya, dan politik.
“Pilkada tahun ini menghadirkan tantangan baru di era digital, mulai dari potensi serangan teknis seperti DDoS attack, malware, phishing, hingga kebocoran data. Tim Satgas Siber, yang terdiri dari pakar di bidang keamanan jaringan, server, database, dan aplikasi, melakukan pemantauan 24 jam terhadap topologi jaringan milik KPU, Mahkamah Konstitusi (MK), serta instansi terkait lainnya,” Jelas Riza
Kemudian, Dalam memperkuat sistem pengamanan dengan membentuk tim khusus untuk memantau media sosial dan mengidentifikasi konten negatif, hoaks, serta propaganda yang berpotensi mengganggu jalannya Pilkada.
“Kami memastikan integritas dan perlindungan data, sekaligus menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat jika terjadi insiden siber,” Tambah Rika anggota tim Satgas Siber BSSN.
Anggota Bawaslu Lampung, Ahmad Qohar mengapresiasi kehadiran tim BSSN dalam membantu pengamanan siber Pilkada. “Kami berterima kasih atas dukungan BSSN yang secara aktif membantu Bawaslu Lampung dalam memastikan keamanan data dan kelancaran Pilkada,” ujarnya.
Menurut Qohar Satgas Pengawasan Siber yang melibatkan Bawaslu, KPU, KPID, dan Badan Intelijen Daerah (BINDA) akan terus bekerja sama selama tahapan Pilkada berlangsung. “Koordinasi ini diharapkan dapat mencegah insiden siber yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi,” Jelas Qohar. (*)