Advertisement
Bandarlampung (Pikiran Lampung) - Dinilai tidak realistis dan berbeda dengan kenyataan yang ada di masyarakat Lampung, hasil Survey Rakata soal Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Lampung 2024 mendapatkan kritikan secara luas dari warga yang ada di Sai Bumi Ruwa Jurai.
Rahmadi, warga jalan Pangeran Antasari merasa janggal dengan hasil survey tersebut.
"Kok saya merasa aneh ya, kenapa saya bilang aneh, karena hasil survey tersebut nampak sekali selisih persentase yang begitu besar, ini ada apa? atau ada pesanan sehingga selisihnya begitu jauh," ungkapnya pada Media Harian Pikiran Lanpung, Sabtu (16/11/2024) sore.
Hal senada diungkapkan Ana, salah seorang Warga di Jalan Raden Fatah Kaliawi. Ia menilai hasil survey tersebut diragukan kebenarannya.
"Saya sih ragu ya dengan hasil survey Rakata, dari responden 2500 orang tersebut apa mungkin mencakup seluruh Daftar Pemilih Tetap dari KPU Lampung yang berjumlah 6.515.869 pemilih? ya saya tau Lembaga survey Rakata adalah lembaga survey yang diakui oleh KPU di 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, namun tolonglah jangan seolah-olah memihak salah satu paslon dengan persentase yang menurut saya terlalu mencolok dan terlalu jauh, seperti yang tak masuk akal," ujarnya.
Sedangkan Bowo, warga Kemiling mengatakan bahwa Lembaga Survey Rakata melakukan survey di basic para pendukung paslon 02.
"Ini bisa jadi Rakata mensurvey yang memang kubu atau basic para pendukung paslon 02, coba disurvey juga basis masa 01 pasti hasil itu sebaliknya, " jelas dia.
Sementara itu warga Sukaraja, Margareta merasa tidak terima dengan hasil survey rakata tersebut. Pasalnya warga di Sukaraja Bumi Waras rata-rata mendukung paslon 01, tapi tidak ada yang bertanya dan mersurvey mereka.
"Lah gak bener ini, yang disurvey katanya seluruh kabupaten kota, terus kok yang disurvey hampir semua memilih paslon 02, terus warga di daerah pesisir seperti kami udah disurvey belum? atau cuma survey para pendukung 02? tolonglah yang rasional sedikit kalau mensurvey dan memaparkan hasil survey,"
"Kalau seperti ini kan membuat kami dan para pendukung paslon 01 jadi pesimis, dan menurut saya dapat menggiring opini masyarakat bahwa paslon 02 pada tanggal 27 November sudah pasti menang, tolong dong Rakata jangan seolah-olah menggiring opini warga," pungkasnya. (susi)