Advertisement
Pringsewu (Pikiran Lampung) - Kepala MAN 1 Pringsewu, Fathul Bari, menekankan pentingnya menumbuhkan budaya peduli lingkungan di kalangan siswa dan tenaga pendidik dalam upaya menuju penghargaan Adiwiyata.
Menurutnya, membangun kesadaran lingkungan harus dimulai dari sekolah, sehingga nilai-nilai tersebut dapat mengakar dan terus terbawa hingga masa depan.
MAN 1 Pringsewu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui integrasi perangkat ajar dengan isu-isu lingkungan hidup, pengelolaan sampah, pengolahan limbah, kantin sehat, sanitasi, drainase, konservasi energi dan air, serta upaya penanaman dan penghijauan di area sekolah.
"Inti dari semua ini adalah komitmen untuk hidup sehat," ungkap Fathul Bari dalam Rapat Koordinasi Adiwiyata yang digelar pada Senin (11/11/2024).
Ia menambahkan bahwa lingkungan madrasah yang sehat membawa banyak manfaat bagi proses belajar mengajar. Suasana yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan konsentrasi siswa, memperkuat kesehatan fisik dan mental, serta mendorong semangat belajar.
Hal ini juga memungkinkan interaksi yang lebih baik antara siswa dan tenaga pengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Dinas Peduli Lingkungan pada 30 Oktober 2024 serta berpedoman pada Surat Keputusan (SK) Tim Adiwiyata MAN 1 Pringsewu tahun 2024. Dalam rapat tersebut, Tim Adiwiyata membahas pemantapan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi Standar Kompetensi Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup (PBLH) dan Adiwiyata.
Semua program yang dirancang oleh tim bertujuan agar sekolah dapat mengimplementasikan program Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sehat (PBLHS) secara menyeluruh. Dengan langkah-langkah ini, MAN 1 Pringsewu berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan seimbang, yang tidak hanya bermanfaat bagi warga sekolah tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.(*)