lisensi

Selasa, 12 November 2024, November 12, 2024 WIB
Last Updated 2024-11-13T06:03:21Z
PendidikanPolda LampungSMKN 2 Bandar Lampung

SMKN 2 Bandar Lampung dan Polda Lampung Gelar Safety Riding Bagi Siswa

Advertisement



Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - SMKN 2 Bandar Lampung bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, memberikan edukasi puluhan pelajar tentang etika berlalu lintas, di halaman sekolah, rabu, (13/11/2024).

Kegiatan dikemas melalui program Safety Riding yang dipandu Kanit Audit Kamsel Ditlantas Polda Lampung, AKP Helni Yalni, guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkendara yang baik agar terhindar dari kecelakaan.

Kepala SMKN 2 Bandar Lampung, Drs. Moh Edy Harjito menyambut baik kegiatan safety riding yang dilakukan Ditlantas Polda Lampung. Katanya, kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan terhadap pelajar.

“Edukasi safety riding menyasar sejumlah siswa SMKN 2 Bandar Lampung untuk menumbuhkan kesadaran mengenai keselamatan berkendara. Sebab, banyak pelajar menjadi korban lalu lintas saat berkendara khususnya roda dua,” ujarnya.


Melalui kegiatan tersebut, ia berharap para pelajar lebih memahami dan beretika saat berkendara roda dua di jalan raya. “Seperti mengenakan helm, itu sangat penting untuk menjaga kepala saat berkendara di jalan raya,” kata dia.

Sementara itu Kanit Audit Kamsel Ditlantas Polda Lampung, AKP Helni Yalni mengatakan bahwa Polda Lampung ingin menanamkan disiplin dalam berkendara khususnya para siswa.

“Safety riding merupakan salah satu program Ditlantas Polda Lampung untuk mengedukasi siswa agar disiplin dalam berkendara khususnya pada roda dua, saat berkendara di jalan raya,” AKP Helni Yalni, usai kegiatan.

Pengendara beretika, katanya, wajib memperhatikan seperti mematuhi aturan lalu lintas, membawa surat izin mengemudi (SIM), memperhatikan lampu sein, mengenakan helm saat berkendara roda dua, dan sebagainya.

“Hal itu sangat penting guna menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselamatan saat berkendara,” kata dia yang mengaku juga membagikan sejumlah helm kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan seputar etika berkendara itu.

Menurut dia, pelanggaran yang sering terjadi pada pelajar adalah tidak mengenakan helm dan belum memiliki SIM. “Melalui edukasi ini kami berharap para pelajar lebih memiliki kesadaran dalam berkendara,” ujarnya.(*)