Advertisement
Semarang (Pikiran Lampung)- Berbagai program terobosan terus dilakukan oleh Pj. Bupati Pringsewu, Dr. Hi. Marindo Kurniawan. Kali ini, Marindo dan jajaran terbang ke kota Semarang Jawa Tengah, Kamis (14/11). Tujuan dari lawatan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan bidang kesehatan, khususnya penanganan kesembuhan penyakit kanker Canser.
“Intinya, akan dijalin
kerjasama antara pemkab Pringsewu dg SCCR Semarang (Stem Cell and Cancer
Research),” jelas pj bupati Marindo Kepada Pikiran Lampung memalui sambungan
telepon. Kerjasama itu kata dia, akan ditandatangani Jumat (15/11) atau pagi
ini setelah tulisan ini sampai di tangan pembaca.
“Kerjasama tersebut penting guna peningkatan SDM tenaga kesehatan di Pringsewu khususnya dalam penanganan Cancer melalui sistem Stem Cell,”jelasnya.
Dipaparkan oleh Marindo, MoU antara SCCR Semarang dan
Pemkab Pringsewu memiliki potensi besar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) di Pringsewu. detail tambahan untuk memperkuat analisis manfaat:
1. Ketersediaan Pakar:
Konektivitas yang Kuat: "Konektivitas" Prof.
Agung Putra dan tim SCCR sangat penting. Ini bisa berarti berbagai bentuk
interaksi, seperti kunjungan rutin, workshop, seminar online, konsultasi jarak
jauh, dan bahkan program residensi bagi tenaga kesehatan Pringsewu di SCCR.
Pengetahuan dan Pengalaman: Akses langsung ke pengetahuan
dan pengalaman para ahli SCCR tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan tentang
stem cell dan kanker, tetapi juga membuka peluang untuk menerapkan teknologi
sel punca yang baru dan canggih di Pringsewu.
* *Transfer Teknologi*:
Mungkin juga SCCR dapat membantu dalam transfer teknologi sel punca ke
RSUD Pringsewu, membuka peluang untuk pendirian pusat layanan stem cell di
Pringsewu.
* *Riset Kolaboratif*:
MoU dapat menjembatani kolaborasi riset antara SCCR dan RSUD Pringsewu,
yang dapat menghasilkan terobosan baru di bidang stem cell dan kanker.
2. Pendidikan dan Pelatihan:
* *Program Terstruktur*: Pengembangan program pendidikan
dan pelatihan di bidang kesehatan, khususnya stem cell, harus dirancang dengan
terstruktur dan komprehensif.
* *Pelatihan Praktis*: Program harus mencakup pelatihan
praktis di SCCR, memberikan kesempatan bagi tenaga kesehatan Pringsewu untuk
mempelajari langsung teknik dan prosedur terbaru.
* *Peningkatan Kompetensi*: Pelatihan akan meningkatkan kompetensi tenaga
kesehatan Pringsewu dalam menangani pasien kanker dan penyakit lain yang mungkin
diatasi dengan stem cell.
* *Pengembangan Tenaga Ahli*: MoU dapat menjadi batu loncatan untuk menciptakan tenaga ahli stem cell lokal di Pringsewu.
Kesimpulannya, MoU SCCR dengan Pemkab Pringsewu memiliki
potensi besar untuk meningkatkan SDM di Pringsewu dalam bidang stem cell dan
kanker. Penting untuk memanfaatkan konektivitas para ahli SCCR secara maksimal,
mengembangkan program pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, dan memastikan
transfer teknologi yang efektif. Dengan upaya ini, Pringsewu dapat menjadi
pusat rujukan untuk pengobatan dan penelitian stem cell di wilayah tersebut.(Ceo)