Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Kementerian Agama Republik Indonesia memulai Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Tambahan Praktik Kerja Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun Anggaran 2024. Ujian Praktik Kerja dilaksanakan mulai tanggal 18 hingga 20 Desember 2024, selanjutnya tahapan seleksi wawancara yang akan dimulai pada hari Sabtu s.d. Senin (21 s.d 23/12/2024) yang akan datang.
Untuk Provinsi Lampung seleksi ini diikuti oleh 855 peserta yang tersebar di beberapa titik lokasi. Seleksi bertujuan menjaring pegawai yang kompeten dan berwawasan keagamaan moderat sesuai kebutuhan jabatan di Kementerian Agama.
“Kami berharap proses seleksi ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan siap mendukung pelaksanaan visi dan misi Kementerian Agama,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo yang membuka kegiatan tersebut secara daring. Rabu (18/12/2024).
Kakanwil menegaskan SKB tambahan yang terdiri dari praktik kerja dan sikap kerja serta wawancara wawasan moderasi beragama dirancang untuk menggali penguasaan keterampilan dan gambaran sikap kerja berwawasan moderasi beragama yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga menunjukkan CPNS Kementerian Agama yang smart dan moderat.
Praktik kerja dan sikap kerja berprespektif moderasi beragama menjadi salah satu poin utama penilaian, mencakup penguasaan bidang jabatan, pengalaman kerja, kemampuan ritual keagamaan, memahami kitab suci, penguasaan teknologi informasi, dan keterampilan bahasa asing.
SKB tambahan juga bertujuan untuk menggali dan memotret pengetahuan dan cara pandang beragama yang moderat dalam bermasyarakat khususnya dalam memberikan layanan publik.
“Kementerian Agama menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai kompetensi dasar bagi calon ASN. Ini menjadi landasan penting dalam pelayanan publik yang inklusif dan berorientasi pada kerukunan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Tim SDM Aparatur Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Tri Rahayu menyatakan panitia seleksi telah menyiapkan tim penguji yang terdiri atas pejabat administrasi, pejabat fungsional serta pejabat terkait yang membidangi. Seluruh tim penguji dipilih dengan kriteria ketat, termasuk menjaga integritas, objektivitas, dan profesionalisme.
Tri Rahayu menambahkan SKB tambahan juga mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, dengan setiap penguji diwajibkan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen.
"Tahapan ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam mencetak ASN yang tidak hanya unggul secara profesional, tetapi juga memiliki pemahaman keagamaan yang moderat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat multikultural di era disrupsi," pungkasnya.(*)
