Advertisement
akarta (Pikiran Lampung) - Jajaran TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan kedatangan dua kapal perang yang canggih dan hampir setara dengan Kemampuan kapal perang induk.
Dalam sebuah langkah strategis untuk memperkuat pertahanan maritim nasional, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) telah resmi membeli dua kapal perang tipe Offshore Patrol Vessels (PPA) dari Italia.
Kapal-kapal yang dinamakan KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 ini dibangun oleh galangan kapal ternama, Fincantieri, dan dikemas dengan sistem persenjataan serta teknologi modern guna menjawab tantangan keamanan di perairan Indonesia.
Kapal-kapal perang ini memiliki panjang mencapai 143 meter dengan kemampuan mencapai kecepatan maksimum 32 knot, sebuah prestasi teknis yang tidak hanya mencerminkan kecanggihan desain, tetapi juga menunjang mobilitas tinggi dalam menjalankan tugas-tugas patroli di wilayah perairan strategis.
Sistem pendorong yang digunakan menggabungkan mesin diesel, sistem elektrik, dan gas turbin. Kombinasi teknologi ini memungkinkan operasi kapal dengan efisiensi bahan bakar yang optimal dan kinerja yang handal dalam berbagai kondisi cuaca dan medan operasi.
KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 dilengkapi dengan sistem persenjataan canggih, antara lain SAM 16 VL System untuk pertahanan udara, SSM Teseo Mk-2E sebagai senjata anti-kapal, serta meriam berkaliber 127 mm dan 76 mm yang mampu memberikan daya tembak signifikan dalam situasi pertempuran.
Selain itu, keberadaan torpedo menambah lapisan pertahanan bagi kedua kapal tersebut, memastikan kesiapan dalam menghadapi ancaman baik dari udara, permukaan, maupun bawah laut.
Proses pengadaan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari upaya modernisasi alutsista nasional yang terus digalakkan oleh pemerintah.
Menurut keterangan pejabat tinggi Kemenhan, pembelian kapal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas pertahanan laut Indonesia, tetapi juga mengokohkan kedaulatan di wilayah perairan yang semakin rawan terhadap berbagai bentuk ancaman.
Pengadaan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengintegrasikan teknologi pertahanan terkini untuk menghadapi dinamika geopolitik di kawasan.
Kedua kapal perang dijadwalkan tiba di Indonesia secara bertahap mulai akhir Mei 2025, setelah melalui rangkaian uji coba dan latihan intensif di Italia.
Proses pengujian ini mencakup evaluasi sistem persenjataan, pengujian performa mesin, serta pelatihan operasional untuk seluruh awak kapal.
Sementara itu, Sepintas mirip dengan kemampuan jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30, rupanya ada fitur InfraRed Search and Tracking System (IRST) di kapal perang terbaru TNI AL, fregat KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321- PPA (Pattugliatore Polivalente d’Altura) Paolo Thaon di Revel class.
Dipasok oleh Leonardo dengan label DSS-IRST (Distributed Static Staring InfraRed Search and Tracking Systems), DSS-IRST terbilang solusi baru Leonardo, pasalnya DD-IRST baru diluncurkan saat pameran pertahanan Euronaval 2022 di Paris.
Selain terpasang sebagai standar di seluruh varian fregat PPA, yakni PPA Full, PPA Light+ dan PPA Light, Leonardo DSS-IRST juga dipasang pada kapal induk helikopter – LHD (Landing Helicopter Dock) terbaru Angkatan Laut Italia “Trieste”.
Leonardo DSS-IRST berfungsi sebagai sistem sensor pasif yang mampu mendeteksi dan melacak target berdasarkan emisi inframerah dan citra elektro-optik. Semisal saat radar tidak berfungsi optimal—misalnya karena gangguan elektronik (jamming), cuaca buruk, atau karena target menggunakan teknologi stealth, maka DSS-IRST dapat tetap mendeteksi dan melacak ancaman dengan mengandalkan radiasi panas atau jejak inframerah target.
Dengan mengintegrasikan data dari sensor IR dan elektro-optik, sistem ini membantu awak kapal untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang situasi operasional, bahkan ketika radar menghadapi kendala.
Lantaran tidak memancarkan sinyal aktif, DSS-IRST tidak mudah dideteksi oleh musuh. Hal ini memungkinkan sistem ini tetap beroperasi tanpa menarik perhatian lawan, sehingga memberikan keunggulan dalam misi pengawasan dan pertahanan.
Meski begitu, DSS-IRST tidak sepenuhnya menggantikan fungsi radar dalam hal jangkauan dan presisi, sistem ini merupakan pelengkap yang sangat berguna, terutama dalam situasi di mana radar mengalami penurunan performa atau terhambat oleh kondisi tertentu.
Sensor elektro-optik pada Leonardo DSS-IRST dirancang untuk memberikan informasi visual yang mendetail dan meningkatkan kesadaran situasional secara signifikan. Sensor elektro-optik mampu menghasilkan citra dengan resolusi tinggi yang membantu dalam identifikasi dan klasifikasi target secara visual. Hal ini memungkinkan operator untuk mengenali karakteristik target, seperti jenis platform musuh, bahkan pada jarak yang cukup jauh.
Dengan dukungan teknologi penglihatan malam dan pencitraan dalam spektrum inframerah, sensor ini dapat beroperasi secara efektif dalam kondisi pencahayaan minim atau gelap total. Ini memastikan bahwa informasi visual tetap tersedia dalam berbagai kondisi lingkungan.
Data dari sensor elektro-optik digabungkan dengan informasi yang diperoleh dari sensor inframerah dan radar, sehingga menciptakan gambaran komprehensif terhadap situasi operasional. Integrasi ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat dalam menghadapi ancaman.
Sensor DSS-IRST dilengkapi dengan kemampuan zoom optik, yang memungkinkan operator untuk memperbesar citra target dan melakukan tracking secara detail. Fitur ini sangat berguna untuk mengamati pergerakan target atau memastikan identifikasi yang lebih akurat.
Dengan algoritma pengolahan citra yang modern, sensor elektro-optik dapat mendeteksi perubahan halus dalam lingkungan, seperti pergerakan target yang tidak terdeteksi oleh sensor lain. Ini memberikan nilai tambah dalam hal deteksi dini dan pelacakan multi-target.
Pada fregat PPA, DSS-IRST diintegrasikan ke dalam jaringan sensor dan sistem pertahanan kapal, sehingga data yang dihasilkannya dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran situasional (situational awareness) dan membantu pengambilan keputusan secara cepat.(*)