Advertisement
PJ TP PKK Pringsewu Agnesia Marindo saat menerima Cinderamata Dari Istri CEO Pikiran Lampung Rita Hersoli. Foto Yolanda Margaretha/Pikiran Lampung |
Pringsewu (Pikiran Lampung) - Kesuksesan PJ Bupati Marindo saat memimpin dan mengabdi di Kabupaten Pringsewu diyakini tidak terlepas dari sosok Wanita melayu hebat, yang mendampingi dan selalu memberikan dukungan nyata untuk sang suami tercinta.
Di balik sikap sederhana dan santun khas wanita melayu, Agnesia memberikan warna dan semangat baru untuk para wanita di Pringsewu.
Peran dari Agnesia Bulan Rurianti sebagai seorang istri dari Kepala BPKAD Provinsi Lampung DR. H. Marindo Kurniawan, ST, MM tentu juga menjadi sangat penting dalam mendampingi kesibukan sang suami yang juga diamanatkan sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Pringsewu.
Apalagi dengan kesibukannya juga bertambah sebagai Pj TP-PKK Kabupeten Pringsewu yang mengharuskannya sering turun ke lapangan menemui masyarakat pringsewu.
Sikap ramah, dan bersahabatnya Agnesia Marindo terlihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan saat bertemu dengan masyarakat. Salah satunya ketika menghadiri Monitoring dan Evaluasi Penerapan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Pekon Parerejo, Kecamatan Wates. Ia tidak canggung bersenda gurau dengan ibu-ibu yang membawa balitanya ketika akan melakukan penimbangan badan.
"Ibunya ramah, baik mau menyapa, kami sebagai masyarakat merasa diperhatikan dan dihargai seneng rasanya dekat sama ibu", kata Sunarsih salah satu warga pekon Parerejo yang hadir bersama anak balitanya
Hal senada juga dikatakan oleh salah satu staf yang bertugas di Kantor Bupati Pringsewu. Menurut staf tersebut Agnesia sangat berbeda dengan istri pejabat yang selama ini ia kenal. "Ibu Agnesia tidak mencerminkan seperti ibu-ibu pejabat lainnya, ia ramah kepada siapa saja. Tidak memposisikan diri seperti istri pejabat, mau menyapa terlebih dahulu, dan tidak merasa tinggi dengan jabatannya", ujarnya.
Selama menjabat sebagai Pj TP-PKK Pringsewu dalam kurun waktu satu tahun terakhir banyak sudah buah pemikiran dan juga gagasan luar biasa yang mampu diwujudkan dalam karya nyata untuk kesejahteraan masyarakat Pringsewu. Salah satu yang menjadi perhatian yaitu diwujudkannya Dekranasda Cafe (Decrafe) sebagai wadah bagi para UMKM yang ada di Pringsewu untuk lebih mengenalkan produk-produk olahannya kemasyarakat luas.
"Kami sebagai pelaku UMKM tentu saja mendapatkan suatu kemudahan dengan adanya Decrafe ini, produk yang kami hasilkan dapat menjangkau lebih banyak konsumen, apalagi dengan posisi strategisnya yang berada di pinggir jalan lintas barat. Tidak hanya masyakarat sekitar saja yang datang berkunjung, mereka yang sedang dalam perjalanan juga menyempatkan untuk singgah disini", ujar Rosdiana, pengrajin keripik yang menjajakan keripik dengan berbagai macam varian rasa.
Agnesia Marindo dengan Decrafe-nya juga berperan mengangkat berbagai kearifan lokal yang ada di Pringsewu sehingga mampu untuk dikenal oleh masyarakat luas. Salah satunya yaitu dengan memperkenalkan Batik Khas Pringsewu dan dijadikan sebagai pakaian resmi ASN Pemkab Pringsewu.
Dengan berbagai prestasi yang ada tentu saja menjadi kehilangan tersendiri untuk Kabupaten Pringsewu ditinggalkan Agenesia Marindo ketika masa jabatannya sebagai Kepala TP-PKK Kabupaten Pringsewu berakhir.
Di balik kesuksesan seorang suami, di sana ada seorang istri yang hebat. Seorang Istri sesungguhnya adalah pendukung dan penunjang bagi kemajuan sang suami. Karena itu, posisi dan peran istri memberikan kontribusi yang menentukan bagi perkembangan dan kemajuan karier seorang suami.
Dalam ajaran agama, suami-istri adalah dua pribadi yang dipersatukan oleh untuk saling melengkapi dan menyempurnakan. Karena itu, istri hendaklah menjadi saluran rahmat bagi suami dan sebaliknya. Ini berarti suami dan istri senantiasa dituntut untuk membangun komunikasi yang harmoni dan intens untuk memiliki pandangan ataupun persepsi yang sama terhadap apa saja yang sedang dan akan dilakukan oleh pasangannya. .(madi)