Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Bencana dan penanggulangannya menjadi suatu kaitan yang tidak dapat dipisahkan. Respon cepat dan juga aksi nyata dalam masa tanggap darurat menjadikan peran dari badan, instansi ataupun organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang sosial menjadi suatu keharusan ditengah situasi masyarakat terdampak bencana yang perlu mendapatkan bantuan secepatnya.
Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai salah satu instansi yang bergerak dibidang bencana dan penanggulangannya menjadi sangat vitakl ketika bencana alam terjadi. Diperlukan sosok yang tepat dan mampu berkoordinasi dengan berbagai pihak yang untuk memimpin BPBD ini.
Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudi Sjawal Sugiharto, SE, MH dianggap sebagai sosok yang tepat memimpin instansi ini. Kepeduliannya terhadap sesama serta ketepatannya dalam mengambil keputusan penting ketika terjadi bencana menjadikan dirinya sebagai inspirasi banyak orang.
Atas dedikasi dan sumbangsihnya dalam penanggulangan khususnya yang terjadi di Propinsi Lampung, Media Harian Pikiran Lampung dalam ajang Pikiran Lampung Award 2025 memberikan penghargaan kepada Rudi Sjawal Sugiharto sebagai "Tokoh Inspiratif Penanggulangan Bencana".
Menanggapi penghargaan yang diberikan, Rudi Sjawal menyampaikan rasa syukurnya, ia juga sedikit berbagi pengalamannya sebagai bagian dari tim penyelamat. "Terima kasih kepada Pikiran Lampung yang telah memberikan penghargaannya kepada kami. Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi pihak BPBD Provinsi. Selama menjadi bagian dari BPBD tentunya banyak sekali suka duka yang dialami, pernah suatu kali di daerah Lampung Selatan, dengan keadaan yang minim penerangan dan keterbatasan pengetahuan akan medan kita harus melakukan evakuasi dan saat itu air sudah meluap setinggi leher orang dewasa. Alhamdulillah karena niat kita ingin membantu Allah memberikan jalan,sehingga kita bisa menyelamatkan satu keluarga dan membawanya ketempat yang lebih aman", ungkap Rudi Sjawal ketika hadir di Podcast Ngopi Pay Pikiran Lampung TV, rabu (05/02/2025) sore.
Di kesempatan ini ia juga bercerita tentang BPBD dan bagaimana tugas ataupun fungsinya di masyarakat. "Ada tahapan dalam siklus bencana yaitu pra bencana, yang terdiri dari kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, ada pada saat tanggap darurat dan rehabilitasi pasca bencana. Karena paradigma penanganan bencana bukan saat tanggap darurat tapi lebih pada kesiapsiagaan untuk menhadapi bencana salah satunya dengan membangun desa-desa tangguh yang ada di tiap kabupaten terutama yang termasuk kedalam wilayah rawan bencana, agar nantinya mereka siap ketika bencana itu terjadi", jelasnya.
Saat ini di BPBD juga ada Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) yang bertugas untuk menghimpun data-dat yang diperlukan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi bencana yang akan terjadi. "Alhamdulillah di tahun ini kita memperoleh bantuan dari Bank Dunia untuk pembangunan Pusdalops, kita bisa memonitor kejadian bencana yang ada di daerah-daerah, kita bisa mendapatkan laporan update mengenai bencana tersebut", tambahnya.
Keterbatasan SDM, anggaran dan peralatan menjadi suatu kesulitan tersendiri yang saat ini dihadapi BPBD Provinsi Lampung" Bencana saat ini yang terjadi di Propinsi Lampung sangat banyak sekali dan dengan segala keterbatsan yang ada kami bekerja semaksimal mungkin, tentunya kami mengharapkan ada tambahan SDM dan tentu saja anggaran untuk lebih memberikan pelayanan yang lebih baik lagi", harapnya.(madi)