Advertisement
Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat menangani dampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Bandar Lampung.
Setelah sebelumnya meninjau lokasi di Gedung Air, Kali Balau Kencana, dan Labuhan Ratu pada Sabtu (22/2/2025), tim dari dinas PU kembali turun ke lapangan pada Minggu (23/2/2025) untuk menangani banjir di Tanjung Seneng hingga malam hari di Tanjung Karang Timur.
Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, yang berada langsung di lokasi menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sejak pagi hingga dini hari untuk mengatasi dampak banjir.
“Kami dari Dinas PU sudah bergerak sejak pagi, bahkan hingga dini hari tim masih terus bekerja. Ini adalah musibah yang harus kita hadapi bersama. Hari ini juga kami telah melakukan rapat dengan semua pihak terkait, seperti BPBD dan Basarnas, untuk mencari solusi terbaik,” ujar Dedi, pada Minggu malam, 23/2/2024.
Lebih lanjut, Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin agar banjir bisa segera teratasi. “Kami akan bekerja secepat dan semaksimal mungkin agar banjir ini bisa cepat surut. Kejadian ini juga menjadi evaluasi bagi kami untuk menyusun program prioritas ke depan, terutama terkait perbaikan drainase dan pencegahan bencana,” jelasnya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur pada Jumat malam (21/2/2025) mengakibatkan longsor dan robohnya pagar beton sepanjang 30 meter di Perumahan Angkasa. Akibatnya, kawasan permukiman warga di Gg. Nangka, RT 11, Lk II, Sepang Jaya, Labuhan Ratu, terendam banjir pada Sabtu (22/2/2025).
Bahkan, sebuah mobil Honda CRV berwarna hitam hanyut terbawa arus deras akibat tersumbatnya drainase oleh reruntuhan tembok perumahan. Tembok yang roboh itu menutup aliran air menuju sungai di seberang Jalan Soekarno-Hatta, tepat di perbatasan Kecamatan Labuhan Ratu dan Tanjung Seneng.
Dalam hal ini, Dinas PU Kota Bandar Lampung segera turun ke lokasi sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi untuk menyingkirkan bongkahan pagar beton yang menutup drainase. “Kami telah mengerahkan dua unit eskavator mini dan mobil pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membersihkan puing-puing dan mengangkutnya ke TPA Bakung agar aliran air kembali normal,” jelas Dedi.
Dedi juga menyoroti pentingnya perencanaan konstruksi yang lebih matang agar kejadian serupa tidak terulang. “Pagar beton sepanjang 30 meter ini seharusnya dibangun dengan perhitungan yang matang, terutama terkait kekuatan tanah dan fondasi. Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami,” katanya.
Terkait kemungkinan adanya tindakan terhadap pihak pengembang, Dedi menyatakan bahwa Pemkot Bandar Lampung akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menindaklanjuti kejadian ini. “Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan pihak yang bertanggung jawab bisa diberi teguran atau sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.
Dengan langkah cepat yang dilakukan Pemkot Bandar Lampung dan kerja keras Dinas PU, diharapkan kondisi dapat segera pulih dan warga yang terdampak dapat kembali beraktivitas dengan normal.(*)