lisensi

Rabu, 12 Maret 2025, Maret 12, 2025 WIB
Last Updated 2025-03-13T03:04:27Z
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal

Dampingi Kunker Komisi XII DPR RI, Gubernur Mirza Pastikan Kesiapan Distribusi Energi dan Pasokan Listrik

Advertisement



Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal  mendampingi  Kunjungan  Kerja Spesifik  Komisi XII Dewan Perwakilan  Rakyat (DPR) RI  ke Integrated  Terminal Panjang bertempat di Pertamina TBBM Panjang,  Rabu (12/03/2025).


Menyambut baik kunjungan tersebut,  Gubernur  Lampung  Rahmat Mirzani Djausal   menyampaikan  apresiasinya  atas kepedulian Komisi XII  DPR RI dalam memastikan  kesiapan distribusi dan pasokan listrik  di  Provinsi  Lampung.


"Atas nama Pemerintah  Provinsi Lampung, saya  mengucapkan  selamat datang kepada Pimpinan dan Anggota  Komisi XII DPR RI  di  Provinsi Lampung. Saya  berterima  kasih atas apresiasi  dan kepeduliannya  dalam memastikan  kesiapan distribusi energi, hususnya  BBM dan LPG 3 kg, serta  pasokan listrik  di Provinsi Lampung,"  ucapnya.


Dalam kesempatan tersebut,  Mirza menerangkan  bahwa  secara  historis,  inflasi tertinggi  di Provinsi Lampung ini dialami  di masa lebaran, sehingga apabila  provinsi  Lampung  dapat menjaga Inflasi  selama di bulan Ramadan  maka setelahnya  inflasi  Lampung  kedepan akan stabil. "Komoditas kami rata-rata  pertanian, jadi begitu inflasi  sedikit, rentan terhadap  tingkat pendapatan  masyarakat jadi  kami selalu  sangat menjaga di posisi di bulan Ramadan  seperti  ini,"  lanjutnya.


Menurut Mirza,  kebijakan kenaikan harga gabah dan jagung atas  instruksi Presiden Prabowo juga sangat bermanfaat  bagi petani di Provinsi Lampung. "Lebaran tahun ini mungkin  sangat spesial di  provinsi  Lampung  karena produksi  padi kami nomor 5 di Nasional  dan  nomor 2 di  Sumatera, jadi salah satu provinsi yang sangat mendapat  manfaat dari kebijakan itu adalah provinsi Lampung  dimana para petani  mendapatkan  kenaikan  pendapatan dibanding  sebelumnya,"  ucapnya.


Dengan manfaat yang dirasakan  oleh para petani  tersebut, juga diperlukan upaya agar tidak terjadi lonjakan  harga di sektor yang tidak terkait di masyarakat. "Tingkat konsumtifitas  di desa naik, di kecamatan  naik, yang kita takutkan yang nggak ada hubungannya,  harga gas naik maka saya bersama kepala daerah lain, kami sama-sama mengawasi bagaimana  harga-harga sembako sama harga gas tidak naik terlalu tinggi di daerah-daerah," jelasnya.


Mirza  juga mengungkapkan  bahwa koordinasi antara pemerintah  bersama stakeholder terkait  merupakan  salah satu cara yang sangat solutif dalam menangani  lonjakan  kenaikan harga ditingkat pengecer.


"AIhamdulillah  kita sudah bekerja sama dengan Pertamina,  ssat itu juga buat satgas bersama dengan ESDM  kita  langsung  operasi pasar di kecamatan  desa setempat, sehingga  spekulannya  di tingkat pengecer  itu  langsung  turun harganya dan itu  saya rasa sangat efektif ada satu tim yang berkoordinasi baik antara  Pertamina  dengan kabupaten  setempat langsung diturunkan  saat itu juga sehingga tidak ada kesempatan  orang berspekulasi,"  lanjutnya.


Gubernur  Mirza kembali  menegaskan  pentingnya  untuk mengendalikan  Inflasi  di  bulan Ramadan,  karena  hal ini  dapat menggambarkan  keadaan inflasi  Lampung  kedepannya. "Ramadan  ini  sangat penting  ketika kita  bisa mengendalikan  inflasi  di  bulan Ramadan  maka  setelah  bulan Ramadan sampai  tahun depannya provinsi  Lampung akan baik-baik  saja secara  harga," tegasnya.


Sementara  itu, Wakil Ketua Komisi  XII  Dewan Perwakilan  Rakyat (DPR} RI,  Putri Zulkifli  Hasan, dalam  kesempatan tersebut menyampaikan  bahwa Provinsi Lampung  memiliki urgensi dalam memastikan ketersediaan  dan distribusi  BBM serta LPG bersubsidi yang lancar dan tepat sasaran, terutama menjelang hari raya idul Fitri 1446  Hijriah.


provinsi  Lampung dengan letak geografisnya  strategis  sebagai gerbang  utama transportasi menuju  provinsi  lain  di  Sumatera tentu memiliki urgensi tinggi dalam memastikan ketersediaan  dan distribusi  BBM serta LPG bersubsidi  yang lancar dan tepat sasaran, terutama  menjelang  hari raya idul  Fitri  1446  Hijriyah,"  ucapnya.


Menurut  Putri,  peningkatan pengawasan  menjadi kunci  untuk  menjamin  pasokan yang cukup  bagi masyarakat,  mencegah  kelangkaan  serta menghindari spekulasi  harga yang dapat merugikan  konsumen. "pengawasan terhadap lembaga  penyalur BBM dan LPG bersubsidi  harus diperkuat guna memastikan distribusi dapat berjalan optimal  sebelum, saat dan setelah perayaan du! Fitri 1446  Hijriah,"  tegasnya


Selain  itu, penting  untuk menjamin penyaluran  yang tepat sasaran mengantisipasi lonjakan  konsumsi  serta mencegah adanya  oknum-oknum ataupun  praktik-praktik penyimpangan  baik dari  penyimpangan  harga,  penimbunan stok yang tentu dapat  mengganggu  kuota distribusi yang telah ditetapkan  oleh pemerintah,"  sambungnya.


Putri juga menyampaikan  bahwa Komisi XII DPR RI  juga mendorong  peningkatan  koordinasi  Pertamina  Patra  Niaga melalui  peluncuran  Satgas Ramadan dan idul  Fitri  (RAFI) 2025 dengan lembaga-lembaga terkait seperti  BPH migas,  kepolisian,  Dinas Perhubungan,  Dinas ESDM  Provinsi, dan Hiswana Migas.


"Kolaborasi  ini tentu  menjadi  penting  bagi kita  semua agar memastikan  pengawasan  berjalan dengan ketat,  serta menindak tegas segala bentuk penyimpangan yang terjadi  untuk melindungi  hak-hak masyarakat  atas  energi bersubsidi  yang adil dan merata," tegasnya.


Melalui  kunjungan  kerja spesifik  Komisi  XI  DPR RI, Putri juga menegaskan  bahwa kecukupan  pasokan BBM dan LPG bersubsidi bagi masyarakat harus menjadi  prioritas  utama.


Pasokan  BBM dan LPG bersubsidi  bagi masyarakat harus  menjadi prioritas  utama.  Dengan  pengawasan  dan persiapan yang maksimal  kami berharap  kebutuhan  energi selama periode  bulan  Ramadan hingga idu  Fitri dapat terpenuhi  dengan baik mendukung  kelancaran aktivitas masyarakat  serta menjaga stabilitas ekonomi  dan sosial khususnya di provinsi  Lampung,"  pungkasnya.


Pada kesempatan  yang sama, Direktur Manajemen  Risiko PT.  Pertamina Patra  Niaga  Rahman Pramono Wibowo  menyampaikan  bahwa  momen  Idul Fitri yang akan terjadi dalam waktu  dekat akan  diikuti  dengan  meningketnya kebutuhan  masyarakat dari sektor  bahan bakar minyak maupun dari LPG.


Wilayah  regional Sumatera  Bagian  Selatan ini  memang  menjadi sangat  krusial  apalagi  apabila dihubungkan  dengan  kegiatan  Ramadan  dan Idul Fitri.  Menyambut  kedatangan  hari raya idul  Fitri  yang tentunya  akan diikuti  dengan  kegiatan  mudik yang implikasinya  akan meningkatnya  kebutuhan masyarakat dari  sektor  bahan bakar minyak maupun  LPG. Karena wilayah sumatera  bagian selatan  ini menjadi  Hub yang akan dilewati  arus  mudik, tentunya  ini  menjadi  sangat krusial bagi kita semuanya," ucapnya.


Dalam upaya mengantisipasi hail tersebut,  Rahman menyampaikan  bahwa  PT.  Pertamina  Patra  Niaga telah membentuk satgas  yang juga memprediksi  kenaikan yang akan terjadi.


Khususnya  di  gasoline Sumatera Bagian Selatan  di  angka 15,5%  dari kondisi  normal,  gasoline itu artinya Pertamax,  Pertalite, dan juga Pertamax turbo.  Sementara  untuk jenis  gasoil  untuk  solar, dex dan juga dex lite itu justru mengalami penurunan  sekitar 9,5% karena memang  kegiatan aktivitas  ekonomi  khususnya  kegiatan-kegiatan  bisnis,  kegiatan  industri mengalami penurunan  sehingga aktivitas-aktivitas  itu berdampak penurunan  di gasoil," jelasnya


Untuk LPG estimasi kami di angka 7,7% peningkatan  di  masa satgas ini.  Untuk avtur ini  menjadi penting  arena  tentunya  moda transportasi yang sangat preferable  dari jawa menuju Sumatera adalah pesawat, tentu  kenaikannya cukup tinggi di 23,9%," sambungnya.


Dengan hasil prediksi tersebut,  Rahman juga mengungkapkan Pertamina  juga melakukan  antisipasi  melalui meningkatkan  ketahanan stok masing-masing lokasi."Dengan angka-angka itu  kami  mempersiapkan untuk  kenaikan tersebut  dengan  meningkatkan  ketahanan  stok di masing-masing field terminal," pungkasnya.(*)