lisensi

Jumat, 07 Maret 2025, Maret 07, 2025 WIB
Last Updated 2025-03-08T07:32:49Z
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal

Gubernur Mirza Siap Carikan Solusi Permasalahan Petani Ubi Kayu

Advertisement



Bandar Lampung (Pikiran Lampung) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pihaknya siap mencarikan solusi atas permasalahan sektor pertanian di Provinsi Lampung.


"Pemerintah daerah siap membantu dalam meningkatkan sektor pertanian, sekaligus mencarikan solusi atas permasalahan yang terjadi di pertanian," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandar Lampung, Jumat (08/03/2025).


Ia mengatakan, salah satunya adalah mengenai permasalahan ubi kayu, yang sejak beberapa waktu lalu hingga saat ini masih ada beberapa pabrik tapioka yang belum beroperasi secara maksimal. "Masalah beberapa pabrik tapioka yang kembali tidak beroperasi atau tutup lagi, ini mungkin karena pabrik merasa merugi dengan harga yang ditetapkan. Nanti kami akan bantu kembali komunikasikan ke pemerintah pusat untuk mencari solusi mengenai permasalahan ini," katanya.


Dia menjelaskan, permasalahan tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama, untuk mencegah ada pihak yang dirugikan sekaligus untuk menjaga produktivitas sektor pertanian dan menjamin kesejahteraan petani di Lampung.

"Saya mengimbau agar semua pihak bisa berdiskusi dengan baik terkait ini, untuk memecahkan masalah. Sebab saat ini petani pun harus segera menjual hasil panen, kami akan berupaya mencari solusi terbaik," ucap dia.


Ia pun memastikan sektor pertanian di daerahnya tetap maksimal menopang pertumbuhan ekonomi.


Sebelumnya visi misi Pemerintah Provinsi Lampung pada periode 2025-2030 terdiri dari tiga misi yang disebut dengan tiga cita, salah satunya yang terkait dengan peningkatan sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi daerah ada dalam poin di tiga cita pertama, dengan tujuan utama mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mandiri dan inovatif.


Dalam poin pertama yaitu berupaya menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan nasional, kedua mendorong adanya hilirisasi industri serta investasi, kemudian mewujudkan ekosistem ekonomi berbasis desa. Diketahui Pemerintah Provinsi Lampung memproyeksikan produksi komoditas singkong atau ubi kayu di daerah itu pada 2024 mencapai 7,5 juta ton dari lahan seluas 254 ribu hektare.


Dan pada 2023 produksi singkong di daerahnya mencapai 7,1 juta ton, dengan luas lahan mencapai 243 ribu hektare, sedangkan pada 2022 produksi mencapai 6,7 juta ton.(*)