Advertisement
Pringsewu (Pikiran Lampung) - Seorang Karyawan Salah Satu Gerai Minuman Di temukan tewas bunuh diri di pohon asam areal perkebunan di Pringsewu, Lampung, Sabtu (1/3/2025).
Pria itu diketahui berinisial DAF (25) warga Pringsewu Barat, Pringsewu. Korban yang berprofesi karyawan salah satu gerai minuman itu ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Pringsewu Kota, Kompol Rohmadi mengatakan korban pertama kali ditemukan rekannya yang bernama Kevin. Sebelumnya, korban sempat berkomunikasi dengan beberapa rekan kerjanya.
Dalam percakapan tersebut, korban mengeluh pusing dan merasa tidak kuat menghadapi permasalahan pribadinya. Bahkan, korban juga sempat mengirimkan kode pin handphone dan ATM miliknya kepada saksi.
“Dalam percakapan, korban juga menyampaikan permintaan maaf karena telah melibatkan rekannya dalam masalah tersebut. Kecurigaan semakin kuat saat korban mengirimkan lokasi keberadaannya dan meminta rekannya untuk segera mencarinya,” jelas Rohmadi
Setelah ditelusuri, lanjut Rohmadi, saksi melihat dari kejauhan korban berdiri di samping pohon. Namun, saat dipanggil korban tidak merespons.
“Saat didekati, korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di pohon asam. Mendapati kejadian itu, saksi segera meminta pertolongan warga sekitar dan menghubungi rekan-rekannya serta melaporkan kepada pihak kepolisian,” Tambahnya.
Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Pringsewu dan tenaga medis untuk mendatangi lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Polisi menduga kematian korban murni akibat bunuh diri. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Rohmadi menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait motif korban bunuh diri. Sementara itu, keluarga korban telah menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan proses autopsi.
“Atas permintaan keluarga, jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan proses dimakamkan,” sebutnya.
Di sisi lain, Rohmadi mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi mental orang-orang di sekitar dan tidak ragu mencari bantuan profesional jika mengalami tekanan psikologis. (*)