lisensi

Sabtu, 01 Maret 2025, Maret 01, 2025 WIB
Last Updated 2025-03-01T22:27:28Z
Bandar Lampung

Malam Pertama Ramadan, Pemukiman Warga di Bandarlampung Kembali Kebanjiran

Advertisement


 Bandarlampung (Pikiran Lampung)- Malam pertama bulan Suci Ramadan 2025, sejumlah pemukiman warga Kota Bandarlampung kembali alami kebanjiran.

Imbasnya, sejumlah warga tidak bisa melaksanakan solat tarawih secara berjmaah di musola atau masjid terdekat. “ Iya pak rumah kami kembali kebanjiran ini, tetangga kami sama semua, hujan kemarin malam cukup deras jadi air masuk ke dalam rumah,”ujar Margareta, warga Bumi Waras Telukbetung Bandarlampung, Minggu (1/3/2025).

Saat ini dia dan keluarga masih membersihkan sisa sampah dan air yang ada di dalama rumah.

 Untuk diketahui, Hujan deras disertai angin yang melanda Kota Bandarlampung,  menyebabkan sejumlah titik di kota tersebut dilanda oleh banjir.

 

Berdasarkan pantauan dari video yang beredar, sejumlah lokasi di Kecamatan Teluk Betung Timur diterjang oleh banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai yang ada di wilayah itu.

 

Hujan dengan intensitas tinggi juga terpantau merendam sejumlah jalan di Kota Bandarlmpung, seperti di Panglima Polim, Pramuka dan ZA Pagar Alam.

 

Di Jalan ZA Pagar Alam, air terlihat menggenang di tengah jalan seukuran kaki orang dewasa sehingga menyebabkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat harus menghentikan perjalanannya.

 

Bahkan, sejumlah kendaraan roda dua yang menerobos genangan air tersebut mengalami mati mesin. Selain itu, akibat dari banyaknya kendaraan yang berhenti di jalan, turut mengakibatkan kemacetan hingga jalan layang.

 

 


Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (Kiay Mirz) langsung turun tinjau banjir, walaupun baru pulang dari retret di Magelang.

Dalam Kesempatan itu, Gubernur Mirza mengatakan bahwa dengan merapikan bangunan di sepadan sungai dapat menjadi solusi dalam mengatasi bencana banjir yang terjadi berulang di Kota Bandarlampung.

 

"Saya rasa Wali Kota Bandarlampung harus tegas mengenai pembangunan ataupun lokasi bangunan-bangunan yang ada di sepadan sungai agar dapat dirapikan ke depan," ujar Rahmat Mirzani Djausal saat meninjau lokasi banjir di Bandarlampung, Sabtu.

 

Ia mengatakan hal tersebut harus dilakukan sebab, banyak jalur aliran air dan sungai yang menyempit akibat banyak bangunan di atas sepadan sungai. Dan hal itu menyebabkan air meluap ke daratan saat curah hujan tinggi.

 

"Ini harus dirapikan karena berakibat fatal bagi warga sekitar dan kasihan juga mereka kebanjiran terus. Lihat saja kalau di sepadan sungai ada bangunan saat air deras tentu airnya meluap dan itu jadi penyebab banjir," katanya.

 

Dia menjelaskan ada beberapa lokasi yang terdampak banjir kali ini merupakan daerah yang sungai ataupun aliran airnya telah dilakukan pengerukan sedimentasi, sehingga diperlukan solusi lainnya untuk mengatasi banjir di Kota Bandarlampung.

 

"Semalam bersama Wali Kota kami baru selesai retret di Magelang dan tadi sudah keliling melihat lokasi banjir. Ternyata daerah yang terdampak ini ada daerah yang sudah dilakukan pengerukan sedimentasi pekan kemarin. Ternyata banjir yang terjadi di Bandarlampung ini tidak bisa ditangani sendiri sebab debit air juga bersumber dari luar kota jadi harus ada koordinasi yang baik antara kabupaten sekitar," tambahnya.

 

Menurutnya, di sekitar aliran sungai dan aliran air di Kota Bandarlampung yang penuh dengan sampah, sehingga perlu peran masyarakat untuk tetap membuang sampah pada tempatnya.

 

 

"Sampah-sampah ini sudah kami bersihkan tadi, tapi memang ini harus diselesaikan bersama dengan komprehensif antara pemerintah pusat sebagai pemilik anggaran dan perencana, pemerintah provinsi serta kabupaten kota untuk menangani banjir ini," tambahnya. (ant/p1)