Advertisement
Tugu Bambu Pringsewu. Istimewa
Pringsewu (Pikiran Lampung)- Dinilai biasa saja saja, pidato perdana Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas pada Sidang Paripurna DPRD Pringsewu, Senin, (3/3/2025), mendapat sorotan tajam dari para aktivis di Bumi Jejama Secancanan.
Sukisno aktivis Koalisi Rakyat Untuk Transparansi (KOREKSI), mengakatan, mencermati dan menelaah Visi misi yang disampaikan Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas dalam pidato perdananya pada rapat paripurna di gedung DPRD kabupaten Pringsewu 3 Maret 2025 lalu.
Tersirat satu keseriusan dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan kabupaten Pringsewu menjadi kabupaten yang maju dan unggul di semua bidang.
Sesungguhnya apa yang diinginkan oleh Bupati Riyanto tersebut juga sama dengan keinginan dan kemauan yang ingin dicapai oleh Bupati-bupati sebelumnya, namun ternyata hingga saat ini kondisi perkembangan di kabupaten Pringsewu biasa-biasa saja dan sangat lamban dari kata kemajuan dan keunggulan.
Dikatakan Sukisno, kembali pada visi dan misi yang disampaikan oleh Bupati Riyanto. "D sini langsung saya melihat pada konteks misi yang merupakan aktualisasi dari langkah kerja yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan suatu keinginan yang ingin di dicapai.
Namun dalam pidatonya, saya tidak melihat spesifik teknis sedikit pun yang disampaikan, paling tidak bisa menjadi gambaran awal yang akan diterapkan sebagai suatu pola atau sistem kerja yang akan dilaksanakan sehingga ada nilai keterukurannya untuk mewujudkan misinya tersebut yang terdiri dari beberapa poin yang ingin diwujudkan. Semisal saja dari kelima misi tersebut adalah "Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Keunggulan Daerah".
Kita semua tau bahwa kabupaten Pringsewu adalah kabupaten yang tidak begitu luas wilayahnya, relatif masih muda usianya dan juga sangat minim sumberdaya alamnya. Artinya bila kita mengacu pada kondisi ini dan dengan keterbatasan yang ada maka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi peran pemerintah daerah harus benar-benar optimal, karena konsep penguatan ekonomi yang korelasinya pada peningkatan pendapatan maka tentu saja tidak terlepas dari beberapa item pokok yang sangat urgen yaitu Permodalan, transfer teknologi dan jaminan market atau pasar.
Selama ini, perhatian pemerintah daerah pada sektor ekonomi, yang kami lihat dan mungkin juga dirasakan oleh masyarakat kita sangatlah minim sekali, artinya belum ada langkah-langkah yang serius dari pemerintah daerah dalam penanganannya, lebih terkesan sebatas formalitas, ofensif dan tidak ada pembinaan yang melekat dan berkelanjutan dalam mewujudkan capaian yang riil.
Jadi sebagaimana misi yang disampaikanvBupati yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis pada keunggulan daerah maka harus terpola dan terpetakan dengan matang dan tepat serta dengan teknis kerja yang terukur sehingga misi tersebut terwujud ditengah tengah mayoritas masyarakat kita yang kondisi perekonomiaanya dalam keadaan sulit.
Begitu juga pada poin lainnya dari misi yang telah disampaikan tersebut harus jelas dan terpolakan, sehingga untuk nilai keterukurannya dapat dipahami dengan jelas, artinya kita tidak boleh menutup mata, berkoar dan melembagakan kelucuan atas capean swasembada pangan sementara banyak masyarakat kita yang antri beras raskin di Pekon-pekon serta semakin banyak pula persawahan tidak sedikit beralih fungsi menjadi perumahan dan lahan huni lainnya.
"Kami menyampaikan ini semoga saja bisa menjadi satu penilaian yang konstruktif sebagai bentuk kritik oto kritik, semoga kabupaten yang kita cintai ini akan terus bergerak kearah kemajuan dan kemakmuran yang nyata, damai, bersahaja dan religius sebagaimana yang di cita-citakan oleh para penggagas dan pendirinya serta yang diharapkan oleh seluruh masyarakatnya"kata Sukisno aktivis Koalisi Rakyat Untuk Transparansi.
Sementara itu K.H.Alqibni dari People Corruption Watch berharap ada forum lintas aktivis dengan Pemerintah Daerah dan Legislatif, untuk melakukan analisis langsung terhadap kebijakan anggaran, serta pelaksanaan, dan jika ada penyimpangannya harus dipertanggungjawabkan, ujarnya.
Mantan Aktivis Koalisi Anti Korupsi (KOAK), Edi Siswoyopun berkomentar menyoroti pidato perdana Bupati Pringsewu, Belum ada point yang menyatakan bahwa pemda hadir dlm mewujudkan :
Pringsewu sebagai kabupaten rujukan pendidikan, sesuai harapan masyarakat Pringsewu, sejak jaman Lampung Selatan dan Tanggamus, kabupaten Pringsewu terkenal dengan kota pendidikan, serta
Pringsewu sebagai kabupaten sentra ekonomi & perbankan.
Pringsewu sebagai kota lumbung pangan. Pringsewu sebagai kabupaten percontohan, ujar Edi Siswoyo.
Anggota Legislatif Pringsewu wakil komisi 3, Rusmanto, mengatakan, sangat baik sekali dan sudah saatnya transparansi kebijakan serta anggaran di Kabupaten Pringsewu mulai diterapkan, dengan forum dialog terbuka membedah dari perencanaan kebijakan hingga evaluasi pelaksanaanya, agar lebih transparansi. "Saya akan minginisiasi apa usulan KOREKSI dan People Corruption Watch untuk membentuk forum transparansi guna mengkaji kebijakan-kebijakan yang ada, ungkapnya. (**).