Advertisement
Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi dengan rahmat, keberkahan, dan pengampunan dari Allah swt. Di bulan ini, Allah melipatgandakan pahala, membuka pintu tobat seluas-luasnya, dan memberikan kesempatan bagi setiap hamba-Nya untuk meraih ridha-Nya. Rasulullah saw bersabda: إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ Artinya: Ketika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu (HR Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk meraih rahmat Allah. Maka, kita sebagai hamba-Nya harus semakin sadar bahwa kasih sayang Allah begitu luas dan selalu tersedia bagi mereka yang mau mendekat kepada-Nya. Rahmat Allah adalah salah satu konsep fundamental dalam Islam yang mencerminkan kasih sayang, kelembutan, dan anugerah-Nya kepada seluruh makhluk. Dalam Al-Qur’an, kata rahmat disebutkan lebih dari 100 kali, mengindikasikan betapa luas dan dalamnya makna tersebut.
Rahmat Allah meliputi segala aspek kehidupan, baik dalam bentuk rezeki, petunjuk, maupun pengampunan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 156: وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ Artinya: Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (QS Al-A’raf: 156). Dari ayat ini, kita memahami bahwa rahmat Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Ia meliputi semua makhluk, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, di bulan Ramadhan, rahmat-Nya hadir dengan keistimewaan yang lebih besar bagi hamba-hamba yang memanfaatkannya dengan amal ibadah.
Manifestasi Rahmat Allah dalam Kehidupan
1. Rahmat Allah dalam Bentuk Kasih Sayang dan Kemurahan-Nya
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Salah satu bentuk rahmat-Nya adalah memberikan kehidupan, kesehatan, dan rezeki kepada semua makhluk-Nya, tanpa membedakan yang beriman atau yang ingkar. Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan: إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ Artinya: Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia (QS Al-Hajj: 65). Kasih sayang Allah ini nyata dalam kehidupan sehari-hari. Setiap udara yang kita hirup, makanan yang kita nikmati, serta keamanan yang kita rasakan adalah bukti bahwa rahmat-Nya melimpah kepada kita.
2. Rahmat Allah dalam Bentuk Pengampunan (Maghfirah)
Salah satu manifestasi terbesar dari rahmat Allah adalah ampunan-Nya yang tak terbatas. Bahkan bagi mereka yang telah melakukan banyak dosa, Allah tetap membuka pintu tobat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an: قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Artinya: Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang’ (QS Az-Zumar: 53). Di bulan Ramadhan, Allah memberikan kesempatan luar biasa bagi hamba-Nya untuk mendapatkan ampunan. Rasulullah saw bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk memohon ampunan dan kembali kepada Allah.
3. Rahmat Allah dalam Bentuk Petunjuk dan Hidayah
Salah satu bentuk rahmat terbesar Allah adalah diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Allah berfirman: وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (QS An-Nahl: 89). Karena itu, bulan Ramadhan yang juga disebut sebagai Syahrul Qur’an adalah waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui tilawah, tadabbur, dan pengamalan Al-Qur’an.
4. Rahmat Allah dalam Bentuk Rezeki dan Nikmat Dunia
Segala kenikmatan yang kita miliki, dari makanan, keluarga, hingga pekerjaan, adalah manifestasi dari rahmat Allah. Allah berfirman: وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ Artinya: Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka itu dari Allah (QS An-Nahl: 53). Di bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus, sehingga kita semakin sadar bahwa setiap suapan makanan yang kita dapatkan adalah karunia dari-Nya. Ramadhan adalah bulan di mana rahmat Allah dicurahkan lebih banyak dibanding bulan lainnya. Pintu surga dibuka, doa lebih mudah dikabulkan, dan kesempatan untuk meraih ampunan terbuka lebar.
Rasulullah saw bersabda: إِنَّ لِلَّهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ، وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُو بِهَا فَيُسْتَجَابُ لَهُ Artinya: Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka setiap hari dan malam di bulan Ramadhan, dan setiap Muslim memiliki doa yang pasti dikabulkan (HR Ahmad). Maka, sudah seharusnya kita menjadikan Ramadhan sebagai momen memperbanyak ibadah, memohon ampunan, dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar mendapat rahmat-Nya di dunia dan akhirat.
Selain itu, kita perlu meningkatkan kepedulian sosial dengan berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan, meneladani kedermawanan Rasulullah saw di bulan yang penuh berkah ini. Semoga Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita untuk semakin dekat dengan Allah dan meraih rahmat-Nya yang tak terbatas. Semoga kita menjadi hamba yang selalu bersyukur dan mendapatkan keberkahan hidup dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bish-shawab.(H Puji Raharjo-Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung)