Advertisement
Bandar Lampung - Sahur bukan hanya sekadar makan sebelum berpuasa, tetapi juga sunnah yang penuh dengan keberkahan. Rasulullah saw bersabda: تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً Artinya: Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan (HR Bukhari dan Muslim)
Keberkahan sahur mencakup manfaat fisik, spiritual, dan sosial, menjadikannya amalan penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam Ramadhan. Berikut beberapa keutamaan sahur:
1. Menambah Kekuatan dalam Berpuasa
Sahur memberikan energi untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih baik, sehingga tubuh tetap kuat dalam beraktivitas sepanjang hari.
2. Meringankan Rasa Lapar dan Haus
Makan sahur membantu menahan rasa lapar dan haus lebih lama, sehingga puasa terasa lebih ringan.
3. Membantu dalam Ibadah
Dengan sahur, seseorang lebih semangat menjalankan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir tanpa terganggu rasa lemas atau malas.
4. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu sahur termasuk dalam waktu sahur, yaitu saat Allah mengabulkan doa hamba-Nya yang beristighfar dan memohon ampunan (QS Adz-Dzariyat: 18).
5. Mengikuti Sunnah Rasulullah
Makan sahur adalah amalan yang sangat dianjurkan, bahkan dengan seteguk air pun tetap bernilai sunnah. Rasulullah saw bersabda: “Sahur adalah makanan yang penuh berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).
6. Pembeda dengan Puasa Ahlul Kitab
Rasulullah saw bersabda: “Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur” (HR Muslim). Ini menunjukkan bahwa sahur adalah ciri khas puasa umat Islam.
7. Mendapatkan Shalawat dari Allah dan Malaikat
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Thabrani).
Ini menunjukkan betapa istimewanya waktu sahur dalam pandangan Allah. Rasulullah saw biasa mengakhirkan sahur hingga mendekati waktu Subuh. Zaid bin Tsabit ra meriwayatkan: “Kami makan sahur bersama Rasulullah, kemudian beliau berdiri untuk shalat. Aku bertanya: Berapa lama jarak antara sahur dan adzan? Rasulullah saw menjawab: (Seukuran bacaan) lima puluh ayat” (HR Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk sahur adalah mendekati waktu fajar, tetapi tetap menyisakan waktu untuk tidak tergesa-gesa dalam mempersiapkan shalat Subuh. Sahur bukan hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga bagian dari ibadah yang membawa keberkahan dunia dan akhirat. Dengan sahur, kita mengikuti sunnah Nabi, memperkuat tubuh, mendapatkan doa dari Allah dan malaikat, serta mengisi waktu sahur dengan istighfar dan doa.
Maka, jangan tinggalkan sahur, meskipun hanya dengan seteguk air. Semoga Allah menjadikan sahur kita sebagai sumber keberkahan dan kekuatan dalam menjalani ibadah Ramadhan. Wallahu a’lam bish-shawab.(H Puji Raharjo-Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung)