Advertisement
Lampung Timur (Pikiran Lampung) - Pasar Pugung Raharjo diguyur hujan deras kurang lebih satu jam, sekitar jam 09:30 – 1O.30 WIB yang mengakibatkan air dari jalan raya meluap hingga masuk ke dalam lokasi Pasar Tradisional Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Ahad (2/3/2025).
Warga desa yang ada di kecamatan Sekampung Udik sangat menyayangkan saat berbelanja ke pasar di desa Pugung Raharjo, pasalnya pada masuk ke lokasi pasar jadi akses jalan menuju lokasi pedagang sayur mayur yang ada di bagian bawah pasar itu digenangi air semata kaki orang dewasa dan air nya mengalir begitu deras hingga mengakibatkan para pedagang kaki lima itu seperti sayuran dan para pedagang ikan tidak bisa berjualan.
salah seorang pedagang menjelaskan, masyarakat yang berbelanja dan berjualan pada mengeluh terkait lokasi pasar yang sudah puluhan tahun tidak ada perubahan. "Sedangkan para pedagang tersebut setiap harinya membayar uang Salar dengan nominal 2000 per lapak yang masuk di lokasi pasar Pugung Raharjo," kata pedagang sayur, Minggu (03/03/2025).
Ia juga menjelaskan kepada wartawan media ini mengenai bangunan pasar yang sudah tak elok dipandang mata dengan asbes yang terlihat bocor dan kaso mulai melapuk akibat sudah puluhan tahun belum pernah ada perawatan dari pemerintah kabupaten dan pemerintahan desa pugung Raharjo.
"Sedangkan setiap hari itu seluruh para pedagang mulai dari jualan ikan wader dan Sayuran Pucuk Singkong itu diwajibkan Bayar uang Salar pasar 2000 per lapak. Yang jadi pertanyaan para pedagang kaki lima didalam lokasi pasar tersebut," ujarnya.
Wanita yang mengaku memiliki nama samaran Marnik tersebut meminta tolong kepada wartawan media ini untuk menanyakan kepada pemerintahan desa pugung Raharjo yang melakukan penarikan uang salar wajib itu dengan nominal 2000 hasil uang penarikan itu untuk digunakan oleh pemerintahan
"Desa Pugung Raharjo untuk apa sedang sudah puluhan tahun lokasi pasar dan bangunan yang ada di pasaran ini tidak pernah diperbaiki oleh pihak desa ataupun pemerintah kabupaten Lampung Timur," katanya.
Hal senada diungkapkan, oleh inisial bapak H salah seorang pedagang saat di lokasi mengungkapkan kekecewaannya. Ia berharap agar kiranya pengembang atau pemerintah dapat mencarikan solusinya. Menurutnya, ada luapan air ini salah satu penyebabnya selokan atau siring yang kurang memadai. Serta adanya bagian yang seharusnya menjadi siring/drainase tapi tertutup.
"Semua Siring / drenase yang ada di desa pugung Raharjo itu pada terpenuhi tanah dan sampah jadi mengakibatkan air hujan itu masuk ke lorong pasar dan menyenangi lokasi para pedagang kaki Lima, dikarenakan selokannya kurang bagus, dimana sebelum di bangun pasar ini dahulunya ada siring dilokasi pasar. Dan di pasar ini, bertahun-tahun sebelumnya belum pernah banjir seperti ini,” ungkapnya. (Supri)
Beliau juga berharap agar ungkapannya ini disampaikan pada pemerintah setempat dan pengembang untuk mencarikan solusinya. Dimana menurutnya pembangunan Pasar Pugung Raharjo ini adalah pasar cukup mahal tapi tidak bagus.
“Bilangin sama Bupati Kabupaten Lampung Timur sama Camat Sekampung Udik dan juga kepada kepala Desa Pugung Raharjo, ini jelek pembangunan ini. Pasar mahal tapi jelek”kritiknya.
Dari pantauan wartawan media ini, memang terlihat dari dua jalur jalan di lokasi pasar tersebut hingga ke jalan raya desa Pugung Raharjo terlihat lintasan air yang cukup lumayan deras yang mengalir melalui lorong yang ada dilokasi pasar pugung, Sementara di dalam lokasi lorong pasar air mengalir bagaikan siring hingga masuk ke toko.
Usai hujan redah nampak para pemilik toko sibuk membersihkan sisah air yang tergenang, namun sangat disayang tak terlihat 1 pun petugas pasar atau dari pemerintah desa pugung Raharjo seperti Kepala Dusun yang ikut membersihkan air dilokasi itu. (Tem)