Advertisement
Lampung Selatan (Pikiran Lampung) - Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, mengunjungi ke Pondok Pesantren Babul Hikmah, Kecamatan Kalianda, sebagai bentuk silaturahmi dengan tokoh agama serta pengurus pondok. Dalam kesempatan ini, Kapolres juga melakukan pengecekan langsung terhadap kasus penemuan bayi yang sempat viral di media sosial. Minggu, (09/03/2025) pukul 13.30 WIB.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menekankan pentingnya menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di lingkungan pesantren kepada para pengelola dan pengusuh pondok.
"Kami mengimbau kepada bapak ibu pengelola agar menjaga santri untuk tidak terlibat dalam aksi perang sarung, tawuran, atau tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kami juga ingin memastikan bahwa kejadian penemuan bayi yang baru-baru ini terjadi dapat ditangani dengan baik," ujar Kapolres. Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolsek Kalianda IPTU Sulyadi, Ketua Yayasan Ponpes Babul Hikmah, serta para ustaz dan guru pondok.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Kapolres juga melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi bayi yang saat ini dalam perawatan. Kapolres menyempatkan diri untuk menimang bayi tersebut sebagai bentuk empati dan simpati terhadap nasibnya.
Ia memastikan bahwa bayi dalam kondisi sehat dan mendapatkan perawatan yang layak. Selain itu, Kapolres juga melakukan pengecekan di beberapa lokasi penting, termasuk ruang kesehatan tempat bayi dirawat, kamar mandi asrama putri yang menjadi tempat kelahiran bayi, serta titik lokasi ditemukannya bayi di luar pagar belakang asrama.
“Bayi yang ditemukan dalam keadaan sehat dan baik, sekarang sedang dirawat di kesehatan pondok” pungkasnya
Kasus penemuan bayi yang terjadi di belakang Asrama Putri Ponpes Babul Hikmah sebelumnya sempat menghebohkan masyarakat. Bayi laki-laki tersebut ditemukan dalam kondisi hidup dengan tali pusar masih menempel. Hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa ibu bayi adalah seorang santriwati berinisial NS (17), asal Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Ia mengaku melahirkan bayi di kamar mandi asrama dan kemudian membuangnya ke luar pagar karena panik. Kasus ini menjadi perhatian serius karena menyangkut pengawasan di lingkungan pesantren, pendidikan moral santri, serta kesehatan reproduksi remaja.
Kapolres Lampung Selatan menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak pondok dan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa. Safari Ramadhan ini juga menjadi momentum bagi kepolisian dalam mempererat hubungan dengan tokoh agama guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2025.(*)