Articles by "10/10/2024"
Tampilkan postingan dengan label 10/10/2024. Tampilkan semua postingan

Metro (Pikiran Lampung) - "Kedaulatan negara atau bangsa ditunjukkan salah satunya dengan memiliki mata uang sendiri. Indonesia memiliki Rupiah melalui perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa. Oleh karena itu, masyarakat harus terus mencintai Rupiah.”, demikian disampaikan oleh Junanto Herdiawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung pada pembukaan “Festival Semarak Inspirasi dan Gebyar Edukasi Rupiah (SIGER Fest)“,  Kamis, 10 Oktober 2024. 

Festival yang bertempat di Rumah Asisten Wedana, Kota Metro, 4 – 13 Oktober 2024 bertujuan untuk mengampanyekan Cinta Bangga Paham Rupiah dan QRIS kepada masyarakat.

Sebagai bentuk menjaga kedaulatan negara, Bank Indonesia mendistribusikan uang Rupiah ke seluruh Indonesia termasuk ke daerah terluar. Museum Bank Indonesia dihadirkan untuk mengenalkan sejarah Uang dan Bank Indonesia kepada masyarakat. 

Selaras dengan Junanto, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Nita Ariastuti Muelgini mengajak masyarakat untuk belajar mengenai sejarah Bangsa Indonesia dan juga belajar ke Museum Bank Indonesia.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah kota Metro, Yeri Ehwan, mengapresiasi Bank Indonesia atas terlaksananya SIGER Fest di kota Metro. “Pelaksanaan SIGER Fest tidak hanya memberikan insiprasi terkait edukasi, namun juga terkait literasi keuangan. Diharapkan festival ini memberikan pengetahuan dan edukasi yang sangat berharga kepada tenaga pengajar, siswa dan masyarakat kota Metro," ujarnya.

Turut hadir pada pembukaan SIGER Fest, Ketua Yayasan Mohammad Hatta, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Direktur Utama PT. Bank Lampung, tenaga pengajar dan siswa di kota Metro. 

Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan Dedikasi Untuk Negeri berupa sarana pendukung aktivitas belajar dan mengajar kepada Kelompok Kerja Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama kota Metro.

Mengangkat sejarah penerbitan Uang Republik Indonesia dan kiprah Mohammad Hatta, pembukaan dirangkaikan dengan talkshow “Peran Bung Hatta di Tanah Siger” yang menghadirkan narasumber putri Proklamator Republik Indonesia, Halida Hatta dan peneliti Sejarah museum Bank Indonesia Bapak Syefri Luwis. 

Halida Hatta mengingatkan generasi muda untuk selalu membaca, mempelajari sejarah bangsa Indonesia sehingga dapat meneruskan perjuangan Bung Hatta dan mengisi kemerdakaan dengan hal-hal yang positif.

SIGER Fest memiliki rangkaian kegiatan Pameran Museum Bank Indonesia, talkshow kebangsaan dan pemberdayaan, praktik kecakapan dan keterampilan dan lomba-lomba edukatif yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Lampung, khususnya kota Metro. (*)

Metro (Pikiran Lampung) - Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Pemerintah Kota Metro, yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Derah (TPAKD) menyelenggarakan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Pondok Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir Kota Metro, pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Deputi Direktur Pengawasan LJK 2 OJK Provinsi Lampung, Indah Puspitasri yang mewakili Kepala OJK Provinsi Lampung mengatakan, Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) ini merupakan program berbasis inklusi keuangan berkolaborasi dengan pelaku usaha jasa keuangan syariah dalam rangka penyediaan akses keuangan syariah baik itu berupa penghimpunan dana maupun penyaluran dana dilingkungan Pesantren untuk memfasilitasi kebutuhan finansial stakeholders didalamnya yakni Santri/Pelajar, Asatidz/Guru, Pesantren dan UMKM. 

"Dengan adanya program EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwah dan penggerak ekonomi, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren, ujarnya.

Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Ganjar Jationo, mengapresiasi inisiasi OJK dalm mendukung inklusi keuangan syariah dilingkungan pondok pesantren. Selain itu implementasi program Bank Sampah dan Kartu Santri kepada para santri di lingkungan Pondok Pesantren At-Tanwir Kota Metro sebagai bentuk kegiatan yang mendukung Program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS). Melalui implementasi Program Bank Sampah di Pesantren agar dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola. Untuk penerapan Kartu Santri, dapat mempermudah para santri dalam melakukan berbagai transaksi atau akses terhadap layanan keuangan sesuai dengan prinsip syariah.

"Melalui pencanangan Program Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS), Saya mengajak semua pihak baik Pengurus Pondok Pesantren, Pemerintah Daerah, maupun Lembaga Jasa Keuangan Syariah dapat bersinergi agar bersama-sama mendukung dan menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya. Mari kita jadikan pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.

Ahmad Sujino Pimpinan Pondok Pesantren At-Tanwir, berharap EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwah dan penggerak ekonomi. Menurutnya, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren. (*)